Harga Minyak Goreng dan Daging Sapi Naik Menjelang Lebaran

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Harga minyak goreng secara nasional melonjak 22,49 persen menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah.

Hal ini menurut Direktur Ekonomi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Mulyawan Ranamanggala, berasal dari pengamatan KPPU terhadap pemantauan harga komoditas pangan di wilayah kerjanya secara nasional.

“Harga minyak goreng dari 2016 sampai 2021 stabil. Tapi pada 2022 naik 8,43 persen menjelang puasa. Dan menjadi 22,49 menjelang Lebaran,” ujar Mulyawan, Kamis, 28 April 2022.

Meningkatnya harga minyak goreng juga berbarengan dengan kenaikan harga pangan lainnya. Menurut pantauan KPPU, harga daging sapi turut mengalami lonjakan dari 0,33 persen pada saat menjelang puasa menjadi 7,6 persen mendekati Lebaran.

Harga daging sapi secara nasional tercatat menjadi yang paling tinggi dalam enam tahun terakhir. Adapun kenaikan ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti terganggunya pasokan pasca-kebakaran hutan di Australia.

Selanjutnya, KPPU juga mencatat kenaikan harga gula sebesar 0,28 persen. Harga gula sempat mengalami penurunan sebelum periode puasa sebesar 0,1 persen.

“Untuk beras alhamdulillah tidak ada perubahan. Namun tepung terigu naik signifikan ketika menjelang puasa, dan mendekati Lebaran naik lagi 3,4 persen,” kata Mulyawan.

Tren harga tepung terigu, kata Mulyawan, perlu diantisipasi. Sebab, harga bahan pangan ini terus mengalami kenaikan setiap tahun. Kemudian untuk kedelai, KPPU juga mencatat adanya kenaikan signifikan 3,1 persen.

Adapun untuk bawang merah, KPPU mencatat ada penurunan 4 persen. Begitu pula dengan harga cabai merah yang melorot sebesar 7 persen. Walau begitu, untuk bumbu-bumbu dapur, bawang putih tampak mengalami kenaikan sebesar 5 persen.

Mulyawan mengatakan kenaikan harga komoditas pangan kenaikan disebabkan oleh permintaan yang meningkat atau demand push inflation dan suplai yang terbatas atau cost push inflation. “Kenaikan harga yang disebabkan oleh cost push menjadi konsentrasi,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini