MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemerintah tengah mempersiapkan kenaikan harga BBM jenis Pertalite. Hal itu dikatakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif.
Kenaikan ini imbas dari naiknya harga minyak dunia yang kian melonjak.
“Nanti tunggu aja. Kita masih mengevaluasi (kenaikan harga Pertalite), karena sekarang harga minyak mentah dunia tinggi di atas 100 US dolar per liter,” ujar Menteri Arifin dalam kunjungannya ke SPBU Rest Area Km 62B Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jumat 22 April 2022.
Menurut dia, pemberian subsidi kepada Pertalite sampai LPG 3 kg sudah sangat memberatkan APBN. Bila harga minyak dunia terus naik, pemerintah berisiko mengeluarkan dana hingga Rp 320 triliun untuk subsidi energi.
“Makanya kita harus hemat energi, hemat untuk memakai mana yang hak mana yang hak. Rp 300 triliun lebih itu kan hak orang banyak,” kata Menteri Arifin.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan mencatat realisasi penyaluran subsidi BBM, gas LPG hingga listrik pada Februari 2022 lalu melesat hingga Rp 21,7 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, belanja sosial pemerintah tahun ini tidak lagi ditujukan subsidi berupa perlindungan sosial akibat pandemi Covid-19. Dana bansos kini dialihkan untuk subsidi BBM dan kawan-kawannya.
“Bantuan sosial dalam bentuk non targeted ini subsidi BBM, LPG dan listrik sudah disalurkan Rp 21,7 triliun,” katanya.
Langkah ini diambil pemerintah, sebab tahun ini terjadi lonjakan harga komoditas. Akibatnya, beban anggaran pemerintah untuk membayar subsidi membengkak. Untuk mengurangi beban tersebut, bantuan sosial diarahkan untuk membantu subsidi energi.