MATA INDONESIA, LONDON – Krisis Rusia dan Ukraina ternyata tidak berdampak kepada harga minyak dunia. Pada perdagangan akhir pekan lalu, harga minyak dunia anjlok sekitar 2 persen.
Mengutip CNBC, Senin 15 Agustus 2022, minyak mentah berjangka Brent turun USD1,47, atau 1,5 persen menjadi USD98,13 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD2,08. Atau 2,2 persen menjadi USD92,26 per barel.
Brent berada di jalur untuk kenaikan 3,5 persen minggu ini setelah penurunan 14 persen minggu lalu. Ini di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan inflasi dan suku bunga akan memukul pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar.
Pada Kamis 11 Agustus 2022, produsen minyak utama Teluk Meksiko AS Shell mengatakan menghentikan produksi di tiga platform laut dalam di wilayah tersebut. Ketiga anjungan tersebut menghasilkan gabungan hingga 410.000 barel minyak per hari.
Pasar juga menyerap pandangan permintaan yang kontras dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Badan Energi Internasional (IEA).
Sanksi Eropa terhadap minyak Rusia akan semakinketat akhir tahun ini. Sementara pelepasan energi terkoordinasi selama enam bulan atas kesepakatan Amerika Serikat dan negara maju lainnya akan berjalan pada akhir tahun.
OPEC memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia pada tahun 2022 sebesar 260.000 barel per hari (bph).
Di Amerika Serikat, harga impor turun untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan terakhir ini. Apalagi harga dolar mulai menguat dan biaya bahan bakar dan non-bahan bakar yang lebih rendah.