Hamas kepada Israel: Kami Akan Melawan

Baca Juga

MATA INDONESIA, YERUSALEM – Ketegangan di wilayah Yerusalem kembali membara ketika polisi anti huru hara Israel bentrok dengan warga Palestina yang tengah melaksanakan ibadah sholat Tarawih di Masjid Al-Aqsa, pada Jumat (7/5) terahir bulan suci Ramadan.

Akibat bentrokan di komplek suci untuk tiga agama Samawi, yakni Yahudi, Kristen, dan Islam itu, sedikitnya 700 warga Palestina dilaporkan terluka.

Faksi Palestina penguasa Jalur Gaza, Hamas balik memperingatkan Israel untuk menarik semua pasukan dari komplek Masjid Al-Aqsa dan distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem –di mana penggusuran keluarga Palestina telah memicu protes dan amarah.

“Ini adalah pesan yang harus dipahami musuh dengan baik: jika Anda merespons, maka kami akan merespons, dan jika Anda meningkatkan serangan, kami juga akan melakukan hal yang sama,” tegas Brigade Hamas, Izzudin al Qassam melansir France24, Rabu, 12 Mei 2021.

Pernyataan Hamas ini sekaligus respons atas ancaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang sebelumnya mengatakan akan meningkatkan serangan ke wilayah Palestina.

“Sejak kemarin, tentara telah melakukan ratusan serangan terhadap Hamas dan Jihad Islam di Gaza … dan kami akan lebih meningkatkan kekuatan serangan kami,” kata Netanyahu dalam sebuah video yang dirilis oleh kantornya.

Di pihak Palestina, sembilan anak termasuk di antara setidaknya 26 orang yang meninggal dunia di Jalur Gaza yang diblokade. Sedangkan 125 orang lainnya dilaporkan terluka.

Sementara di pihak Israel, roket menewaskan dua perempuan di Ashkelon, tepat di utara Gaza, kota pesisir yang diancam Hamas akan berubah menjadi neraka.

Kekuatan dunia menyerukan perdamaian, sementara negara-negara Muslim menyuarakan amarah di tengah gejolak kekerasan terburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken mengatakan bahwa semua pihak yang terlibat perlu menurunkan ketegangan, mengambil langkah-langkah praktis untuk menenangkan keadaan.

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian mengatakan, baik Israel maupun Palestina harus menahan dan menghindari segala bentuk provokasi atau hasutan kebencian demi mengakhiri kekerasan yang korban utamanya adalah warga sipil.

Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dan penggunaan kekuatan yang menyedihkan dengan mengorbankan darah anak-anak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini