MATA INDONESIA, MERAK – Minggu 17 Juli 2022 Gunung Anak Krakatau, Lampung, kembali mengalami erupsi. Tinggi kolom letusan mencapai kurang lebih 2.000 meter.
“Terjadi #erupsi G Anak Krakatau pada hari Minggu, 17 Juli 2022, pukul 08:47 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 2.000 m di atas puncak,” ujar Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di akun Twitternya, Minggu 17 Juli 2022.
Erupsi terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 56 mm dan durasi 79 detik.
Pada Sabtu malam 16 Juli 2022, Gunung Anak Krakatau juga terjadi aktivitas erupsi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada pukul 22.55 wib. Gunung berapi ini memiliki tinggi kolom abu teramati sekitar 1.500 m di atas puncak atau skitar 1.657 mdpl (meter di atas permukaan laut).
”AirNav Indonesia (AirNav) mendapatkan informasi aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau (Lampung Selatan) level III (Siaga) pada hari Sabtu dari PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM,” ujar Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi, Minggu 17 Juli 2022.
Sejak informasi tersebut menurut Rosedi, AirNav melakukan pemantauan intensif pada sebaran abu vulkanik dari aktivitas erupsi. Apakah ada kaitannya dengan potensi bahayanya terhadap operasional penerbangan di kawasan tersebut.
Pemantauan di beberapa bandara. Di antaranya, Salakanagara Tanjung Lesung, Taling Lampung Barat, dan Radin Inten II Lampung)melalui sejumlah lokasi kerja AirNav, di antaranya Cabang Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC), Bandar Lampung, Halim, dan Curug.
”Sampai dengan statement ini berdasarkan informasi terbaru pada pukul 06.00 WIB pagi ini. Erupsi yang terjadi tadi malam sifatnya tidak berkelanjutan,” kata Rosedi.
Ia menambahkan, tidak ada dampak signifkan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav.