Gubernur Jabar: Pelabuhan Patimban Butuh 4,3 Juta Tenaga Kerja Baru

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat resmi beroperasi. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memproyeksikan Pelabuhan ini akan mencetak 4,3 juta lapangan kerja baru dalam 15 tahun ke depan.

“Kami sangat berbangga karena Patimban ini akan menjadi cikal bakal sebuah kawasan regional Metropolitan Rebana yang terdiri dari 13 Kota industri baru,” kata Ridwan Kamil, Minggu 20 Desember 2020.

Dia berharap, dalam 30 tahun ke depan Subang akan sukses menjadi kawasan dan Kota pelabuhan yang luar biasa. Hal ini bisa mencontoh kawasan Industri Bekasi yang membutuhkan 30 tahun untuk menjadi sukses seperti sekarang.

“Saya laporkan jika kawasan Metropolitan Rebana berhasil dengan Patimban sebagai cikal bakalnya maka akan menghasilkan 4,3 juta pekerjaan dalam 15 tahun ke depan,” ujarnya.

Di lain hal, Kang Emil sapaan akrabnya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat akan bertambah 4 persen dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban. Kehadiran pelabuhan akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Saya mendoakan mudah-mudahan diberi kelancaran semua urusan kita dan kami juga akan mendukung terus di pembangunan tahap selanjutnya sehingga keberhasilan Patimban bisa menjadi keberhasilan kita semua,” ujarnya.

Adapun dalam acara soft launching ini, sekaligus pengoperasian perdana ekspor mobil dari Pelabuhan internasional Patimban, dengan melakukan ekspor 140 unit mobil tujuan Brunei Darussalam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini