MATA INDONESIA, JAKARTA – Kota Tegal tidak dilockdown seperti Wuhan, tetapi melarang orang luar masuk dan warga dilarang keluar kota. Sementara mereka masih boleh berkeliaran di dalam kota, sehingga Gubernur Jawa Tengah dengan tegas menyebutnya isolasi kampung.
Ganjar mengaku sudah melakukan klarifikasi dan ternyata kota itu tidak ditutup total. Dia pun mendukung cara Wali Kota Deddy Yon Supriyono yang diumumkan sebagai lockdown dua hari lalu.
“Intinya itu bukan lockdown, hanya isolasi terbatas agar masyarakat tidak bergerak bebas. Kalau berhasil akan saya terapkan di daerah lain. Jadi beritanya tidak seseram di media massa,” kata Ganjar Jumat 27 Maret 2020.
Dalam sebuah tayangan televisi aktivitas Kota Tegal hari Jumat masih normal, hanya beberapa ruas jalan di blok.
Maka Ganjar meminta jika tidak benar-benar melakukan lockdown, para kepala daerah sebaiknya tidak menggunakan istilah itu.
Seperti di Wuhan dua bulan lalu, seluruh penduduk kota benar-benar tidak boleh keluar rumah semua kegiatan ditutup, termasuk pasar dan transportasi umum.
Mereka berada di luar rumah hanya tenaga medis dan aparat keamanan untuk memeriksa setiap orang yang keluar dan masuk kota.