MATA INDONESIA, JAKARTA – Laju rupiah diramalkan masih akan tak terbendung dolar AS pada Selasa, 10 Desember 2019. Kemarin mata uang Garuda ditutup di posisi Rp 14.015 per dolar AS atau menguat 0,16 persen.
Untuk hari ini, Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim memprediksi rupiah akan bergerak menguat di kisaran Rp 13.990 hingga Rp 14.040 per dolar AS.
Ia mengatakan penguatan rupiah masih akan dibyangi oleh sejumlah sentimen dari luar di antaranya sebagai berikut.
Pertama, turunnya data pekerjaan AS. Data Payroll non pertanian AS meningkat 266.000 pekerjaan bulan lalu, kenaikan terbesar dalam 10 bulan. Sementara tingkat pengangguran kembali turun ke 3,5 persen. Hal ini menjadi level terendah dalam hampir setengah abad.
“Angka-angka itu menunjukkan perang dagang 17-bulan pemerintahan Trump dengan China, yang telah menjerumuskan manufaktur ke dalam resesi, tapi belum meluas ke ekonomi AS,†kata Ibrahim sore ini.
Kedua, soal perang AS dan Cina bakal kembali memanas. Para investor berpikir ketegangan perdagangan meningkat lebih lanjut, jika Trump meneruskan rencana tarif pada beberapa produk bernilai 156 miliar dolar AS dari Tiongkok mulai 15 Desember nanti.
Ketiga, rilis data ekonomi China juga mengecewakan. Pada akhir pekan kemarin, ekspor China periode November 2019 diumumkan jatuh 1,1 persen secara tahunan. Padahal, konsensus memperkirakan ada pertumbuhan sebesar 1 persen, seperti dilansir dari Trading Economics. Kontraksi pada ekspor China tersebut merupakan yang keempat secara beruntun.
“Tetapi pertumbuhan impor mungkin merupakan tanda bahwa upaya stimulus Beijing membantu memicu permintaan,†ujar Ibrahim.
Keempat, soal Brexit. Partai Konservatif Perdana Menteri Boris Johnson akan memenangkan mayoritas langsung dalam pemilihan yang akan datang pada hari Kamis nanti, sehingga mengakhiri parlemen yang menggantung dan kelumpuhan politik pada Brexit.
Sementara dari internal, Gebrakan Erick Tohir sebagai menteri BUMN menjadi sorotan utama saat ini. Hal itu terlihat setelah memperhentikan Dirut PT.Garuda Indonesia, serta mengganti Direksi dan Komisaris dengan orang yang kompeten di bidangnya, tegas,disegani dan profesional sehingga membawa sentimen positif utk pasar.
“Reformasi di perusahaan plat merah yang dilakukannya membawa berkah terhadap pasar sehingga arus modal asing kembali masuk ke pasar valas dan obligasi, itu terlihat dalam perdagangan DNDF hari ini,†katanya.