MATA INDONESIA, JAKARTA-Keseriusan sikap politik bekerja sama dan koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ditegaskan oleh partai Gerindra.
Namun, khusus untuk penentuan calon presiden dan wakil presiden, harus mengikuti mekanisme.
Ketua Harian DPP Gerindra mengatakan koalisi kebangkitan Indonesia Raya belum sampai tahap menentukan capres dan cawapres. Gerindra baru akan pengukuhan capres atau cawapres pada Rapimnas yang akan digelar akhir Juli 2022.
Dasco kembali menegaskan, capres dari Gerindra hanya satu nama yakni Ketua Umum Prabowo Subianto.
“Saat ini Prabowo Subianto baru diminta akan kesediaannya untuk dikukuhkan menjadi capres dari Gerindra, melalui Rapimnas yang akan diselenggarakan pada akhir bulan Juli 2022,” kata Dasco.
Sementara untuk nama cawapres yang akan diusulkan Gerindra, akan diumumkan pasca Rapimnas. “Jadi siapa calon presiden dan siapa calon wakil presiden dari partai gerindra menunggu waktu dan akan dilakukan sesuai mekanisme partai,” katanya.
Dasco melanjutkan, jika Gerindra dan PKB telah selesai dalam tahapan di masing-masing partai, kedua pihak akan mengenalkan capres di koalisi.
“Nanti jika sudah melalui tahapan mekanisme partai, gas pol,” katanya.
PKB dan Gerindra tidak memiliki jejak sejarah koalisi. Namun PKB meyakini akan menang bersama gerindra. Faktornya adalah duet Prabowo dan Muhaimin.
Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid menegaskan kesepakatan kerjasama kedua partai. Sudah ada hitungan politik ketika dua partai ini mengusung duet Prabowo-Muhaimin atau Muhaimin-Prabowo, hasilnya akan sukses di Pemilu 2024.
“Keduanya punya mesin komando kepada struktur partai sampai tingkat bawah. Masing-masing punya plus minusnya, tapi kami sudah berhitung. Gus Muhaimin dan Pak Prabowo, punya dua kekuatan yakni sama-sama ketum parpol. Soal siapa nanti yang menjadi capres atau cawapres, tinggal dibicarakan,” katanya.
Dia meyakini koalisi PKB-Gerindra akan menang meskipun selama ini belum pernah berkoalisi. Bahkan dia menyebut bertemunya dua partai ini sebagai kekuatan yang dahsyat.