Gerebek Lokasi ISIS, Polisi Sri Lanka Sita 150 Dinamit

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Sebuah lokasi yang diyaini terkait kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) digerebek oleh kepolisian Sri Lanka Jumat 26 April 2019.

Lokasi tersebut diyakini menjadi lokasi video ISIS yang menunjukkan delapan pelaku rentetan bom saat perayaan Paskah pada Minggu 21 April 2019 lalu.

Melansir AFP, Sabtu 27 April 2019, penggerebekan itu dilakukan di sebuah lokasi di Kota Sammanthurai, berjarak 370 kilometer sebelah timur Colombo. Penggerebekan ini merupakan bagian dari operasi perburuan tersangka ISIS terkait rentetan bom Paskah.

Diungkapkan Kepolisian Sri Lanka bahwa dalam penggerebekan itu, mereka menemukan sebuah bendera ISIS dan seragam yang mirip seperti yang dikenakan delapan orang yang muncul dalam video ISIS yang dirilis Selasa 23 April 2019.

Video ISIS itu diyakini direkam di lokasi penggerebekan sebelum serangan bom dilakukan saat perayaan Paskah. ISIS dalam pernyataan melalui sayap medianya, AMAQ, telah mengklaim bertangung jawab atas rentetas bom yang menewaskan 253 orang dan melukai 500 orang lainnya tersebut.

Dalam penggerebekan, polisi yang dibantu militer Sri Lanka sempat terlibat baku tembak, namun tidak ada korban luka. “Kami menemukan backdrop yang dipakai kelompok itu saat merekam video mereka,” sebut Kepolisian Sri Lanka dalam pernyataannya.

Sejumlah besar alat peledak juga disita dalam penggerebekan tersebut. Sedikitnya ada 150 dinamit dan sekitar 100 ribu butir gotri yang disita dari rumah yang digerebek. Polisi memamerkan dinamit dan gotri itu, beserta seragam dan bendera ISIS yang ditemukan dalam penggerebekan dalam siaran televisi nasional.

Ada juga laporan ledakan kecil di sebuah lokasi lainnya yang masuk dalam area yang sama, namun tidak menyebabkan korban jiwa.

Video ISIS yang dimaksud, menunjukkan delapan pria yang menyatakan sumpah setia pada pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi. Pria-pria itu berpakaian serba hitam dan menutup wajah mereka, kecuali satu orang yang disebut bernama Zahran alias Zahran Hashim alias Mohamed Zahran.

Sosok Zahran disebut oleh Sri Lanka sebagai dalang utama bom Paskah yang melibatkan sembilan pengebom bunuh diri. Presiden Maithripala Sirisena telah memastikan bahwa Zahran tewas saat memimpin serangan bom di Hotel Shangri-La, satu dari delapan lokasi serangan pada Minggu 21 April 2019.

Berita Terbaru

Judi Daring Ancam Ekonomi Keluarga: Saatnya Literasi dan Kolaborasi Jadi Senjata

Oleh: Ratna Soemirat* Fenomena judi daring (online) kini menjadi salah satu ancaman paling serius terhadap stabilitassosial dan ekonomi masyarakat Indonesia. Di tengah kemajuan teknologi digital yang membawakemudahan hidup, muncul sisi gelap yang perlahan menggerogoti ketahanan keluarga dan moral generasi muda. Dengan hanya bermodalkan ponsel pintar dan akses internet, siapa pun kini bisaterjerumus dalam praktik perjudian digital yang masif, sistematis, dan sulit diawasi. Pakar Ekonomi Syariah dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Satria Utama, menilai bahwa judi daring memiliki daya rusak yang jauh lebih besar dibandingkan bentukperjudian konvensional. Menurutnya, sasaran utama dari perjudian daring justru kelompokmasyarakat yang secara ekonomi tergolong rentan. Dampaknya langsung terlihat pada polakonsumsi rumah tangga yang mulai bergeser secara drastis. Banyak keluarga yang awalnyamampu mengatur pengeluaran dengan baik, kini harus kehilangan kendali keuangan karenasebagian besar pendapatan mereka dialihkan untuk memasang taruhan. Satria menjelaskan, dalam beberapa kasus, bahkan dana bantuan sosial (bansos) yang seharusnyadigunakan untuk kebutuhan pokok keluarga justru dihabiskan untuk berjudi. Hal ini, katanya, bukan lagi sekadar persoalan individu, melainkan ancaman nyata terhadap ketahanan ekonominasional. Ia menegaskan, ketika uang yang seharusnya digunakan untuk makan, biaya sekolahanak, atau keperluan kesehatan malah dipakai untuk berjudi, maka kerusakannya meluas hinggapada tingkat sosial yang lebih besar. Masalah ini juga diperparah dengan munculnya fenomena gali lubang tutup lubang melaluipinjaman online (pinjol). Banyak pelaku judi daring yang akhirnya terjebak utang karena tidakmampu menutup kerugian taruhan. Satria menilai bahwa bunga pinjol yang tinggi justrumemperparah keadaan dan menjerumuskan pelakunya ke dalam lingkaran utang yang sulitdiakhiri. Dalam banyak kasus, kondisi ini menyebabkan kehancuran rumah tangga, konflikkeluarga, hingga perceraian. Efek domino judi daring, katanya, sangat luas dan tidak hanyamerugikan pelakunya saja. Selain aspek ekonomi, Satria juga menyoroti persoalan perilaku konsumsi yang tidak rasional di kalangan masyarakat. Ia menilai bahwa budaya konsumtif yang tinggi membuat masyarakatlebih mudah tergoda dengan janji palsu “cepat kaya” yang ditawarkan oleh situs judi daring. Contohnya, jika seseorang rela mengeluarkan uang untuk rokok meski kebutuhan rumah tanggaterbengkalai, maka godaan berjudi dengan iming-iming hasil instan menjadi semakin kuat. Menurutnya, perubahan pola pikir masyarakat menjadi kunci utama untuk membentengi diri daribahaya ini. Lebih jauh, Satria menegaskan bahwa penanganan judi daring tidak cukup hanya denganpendekatan represif, seperti pemblokiran situs atau razia siber. Ia menilai langkah tersebutmemang penting, tetapi tidak akan menyelesaikan akar masalah tanpa adanya peningkatanliterasi ekonomi dan kesadaran digital masyarakat. “Permintaan terhadap judi daring itu besar, sehingga selama ada permintaan, pasokan akan terus bermunculan,” ujarnya dalam wawancara. Pemerintah, katanya, harus berani menyentuh aspek edukasi publik dengan memperkuat literasidigital, keuangan, dan moral agar masyarakat memiliki ketahanan terhadap jebakan dunia maya. Upaya memperkuat literasi digital dan kesadaran publik kini mulai mendapat perhatian dariberbagai pihak, termasuk dunia akademik. Salah satu contoh nyata datang dari UniversitasLampung (Unila) melalui inovasi bertajuk Gambling Activity Tracing Engine (GATE...
- Advertisement -

Baca berita yang ini