Gerakan Roda Perekonomian Kabupaten Lebak Lewat Budidaya Patin

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kampung Cisilad, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten diproyeksikan menjadi kampung budidaya ikan patin. Pasalnya, kampung tersebut berhasil menggerakkan roda perekonomian masyarakat dan daerah lewat sektor perikanan.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono meninjau langsung kegiatan produksi, mulai dari kegiatan di hatchery hingga penebaran benih ikan patin ke kolam.

“Saya bisa bilang pembudidaya divsini sukses dalam membudidayakan ikan patin. Bayangkan satu hatchery sudah mampu memproduksi benih kurang lebih 3 juta ekor. Bila dihitung dalam setahun, pembudidaya mampu memperoleh keuntungan cukup besar,” katanya.

Kampung Perikanan Budidaya Patin Cisilad memiliki luas total 13 hektare (Ha) dengan jumlah kolam sebanyak 140 kolam, serta memiliki sarana dan prasarana yang memadai, salah satunya hatchery. Kapasitas produksi benih ukuran 1 inchi di sana mencapai 18 juta ekor per tahun.

Trenggono mengungkapkan, produktivitas yang tinggi ini harus diimbangi dengan pengembangan fasilitas, seperti pasar, pabrik pakan hingga pabrik es sehingga kegiatan di dalamnya terintegrasi yang akan berimbas pada tingginya perputaran ekonomi serta tenaga kerja yang diserap.

Dia memprediksi, perputaran ekonomi yang dihasilkan Kampung Budidaya Patin Cisilad saat ini mencapai triliunan rupiah.

“Kita harus kembangkan potensi yang ada di kampung Cisilad dengan membuat pasar ikan higienis sebagai tempat menjual hasil budidaya patin, beserta rumah makan agar dapat menarik minat kunjungan. Selain itu diperlukan pabrik pakan kecil untuk dapat menyuplai kebutuhan seluruh pembudidaya ikan di sini,“ katanya.

Kampung Perikanan Budidaya Patin Cisilad rencananya terus dikembangkan dan Menteri Trenggono memastikan KKP siap memberi dukungan. Proses hulu sampai dengan hilir akan diintegrasikan dengan menerapkan good aquaculture practices.

Targetnya, pada kegiatan pembesaran (on-farm) yang semula memproduksi patin sebanyak 26 ton/Ha/tahun, ditingkatkan menjadi 180 ton/Ha/tahun dengan cara menambah padat tebar benih untuk pembesaran sebesar 20 ekor/m2.

Dukungan saat ini, KKP memberikan bantuan pinjaman modal melalui Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan kepada tujuh pelaku usaha budidaya ikan patin senilai Rp680.000.000. Disertai bantuan satu unit excavator dan 515 ekor induk ikan patin dari Ditjen Perikanan Budidaya.

Kabupaten Lebak sendiri dinilai memiliki potensi yang besar pada bidang budidaya perikanan khususnya budidaya ikan patin. Ini karena lahan yang tersedia masih sangat luas dan sumber air yang melimpah. Lebak juga berada di posisi strategis karena tidak begitu jauh dari ibu kota negara dan dekat pelabuhan berskala besar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini