MATA INDONESIA, JAKARTA – Terdengarnya dentuman dan gemuruh misterius di Bandung pada Kamis 11 Februari 2021 lalu, pukul 11.12 WIB dan 11.44 WIB menyisakan pertanyaan besar, apa penyebabnya?
Hingga kini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika juga belum mengetahui apa penyebab gemuruh misterius tersebut. Namun, yang pasti bukan karena gejala alam.
Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono berkata, setelah mendapat laporan, pihaknya langsung mengecek kemagnetan bumi, detektor petir, jaringan seismograf hingga cuaca terbaru.
“Hasil monitoring peralatan BMKG, diperoleh beberapa data dan informasi seperti catatan seismograf dari pukul 10.00-12.00 WIB tidak merekam adanya aktivitas gempa di sekitar Bandung, Lembang dan sekitarnya,” kata Daryono, Sabtu 13 Februari 2021.
“Detektor petir dari pukul 10.00-12.00 WIB tidak mencatat adanya aktivitas petir sampai radius 20-50 km,” ujar dia menambahkan.
Kemudian, Daryono memastikan cuaca tidak menunjukkan adanya awan hujan, saat suara misterius itu muncul. Begitu juga dengan data kemagnetan bumi, tidak menunjukkan adanya anomali atau gangguan di atmosfer.
Ia memastikan, suara gemuruh yang terjadi bukan berasal dari kejadian alam melainkan aktivitas dari manusia atau mesin peralatan berat.
“Berdasarkan data tersebut, pada pukul 11.00-12.00 WIB tidak ada aktivitas seismik dan petir yang terjadi di sekitar wilayah Kota Bandung. Sehingga suara gemuruh tersebut tidak bersumber dari alam tetapi diduga dari aktivitas manusia, misalanya pesawat terbang atau mesin peralatan berat,” kata Daryono.
“Kondisi topografis Bandung yang berbentuk cekungan dapat menyebabkan suara gemuruh yang bersumber dari suatu tempat dapat didengar oleh warga di sejumlah tempat di Bandung. Karena morfologi daerah berbentuk cekungan dapat memantulkan suara yang bersumber dari tempat lain.”