Gempar! Karyawan Ramayana Nangis Kejer, Manajemen Akui Gulung Tikar dan PHK

Baca Juga

MATA INDONESIA, DEPOK – Sebuah video viral yang menunjukkan para karyawan tengah menangis histeris di depan gedung Ramayana City Plaza Depok. Lantaran mendapat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari manajemen. Video tersebut diunggah akun Twitter @Taufik hidayat.

Pihak PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk pun membenarkan kejadian ini. Store Manager Ramayana City Plaza Depok M Nukmal Amdar mengatakan, ada 87 karyawan yang di-PHK. Hal tersebut dilakukan lantaran perusahaan mengalami penurunan penjualan yang sangat besar di tengah wabah corona (COVID-19).

“Sehingga biaya tidak dapat tertutupi dan untuk proyek ke depan akan semakin berat,” katanya, Rabu 8 April 2020, melansir IDN Times.

Nukmal mengatakan, sebelum PHK dilakukan, pihaknya telah memaparkan terlebih dahulu seperti apa kondisi perusahaan saat ini akibat virus corona. Pasca penjelasan, para karyawan pun menangis histeris, seperti tampak dalam video yang sempat viral.

“Video yang beredar itu merupakan kejadian pada Sabtu 4 April lalu. Di mana para karyawan melakukan sesi perpisahan dengan rekan kerja masing-masing,” ujar Nukmal.

Lukman memastikan akan melakukan prosedur pemutusan hubungan kerja dengan baik terhadap para karyawan tersebut.

“Karyawan akan menerima semua hak pesangon sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta semua akan diproses secara sistematis baik dengan kesepatakan bersama,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini