MATA INDONESIA, JAKARTA – Gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia diperkirakan bisa mencapai berkisar 70 ribu – 400 ribu kasus. Namun, jika masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas akhir tahun akan tetap landai seperti sekarang.
Hal itu diungkapkan Ketua bidang Data dan IT Satgas Penanganan Covid-19, Dr. Dewi Nur Aisyah di Jakarta, Senin 29 November 2021.
“Prediksi kenaikan kasus Covid-19 tersebut dilakukan dengan menggunakan data dan variabel penanganan Covid-19 yang ada di Indonesia dan dilakukan modeling menggunakan kecerdasan buatan,” ujar Dewi.
Menurut Dewi angka 70 ribu tersebut jika menggunakan model perhitungan moderat dan 400 ribu untuk yang terburuk.
Menurut Dewi angka itu tidak akan terjadi jika situasi ideal terjadi yaitu kekebalan komunal terbentuk, mobilitas rendah, kepatuhan terhadap protokol kesehatan tetap tinggi dan tidak ada varian baru yang masuk Indonesia.
Tetapi jika kekebalan kelompok belum terbentuk, mobilitas penduduk tinggi dan kepatuhan protokol kesehatan baik, maka yang terjadi adalah perhitungan moderat dengan puncak kasus sekitar 70 ribuan
Sedangkan saat kekebalan komunal belum terbentuk, mobilitas tinggi, dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan rendah maka puncak kasus Covid-19 bisa mencapai 260 ribuan.
Sementara skenario terburuk adalah jika kekebalan komunal belum terbentuk, mobilitas masyarakat tinggi, kepatuhan terhadap protokol kesehatan sangat rendah ditambah masuknya varian baru. Dalam kondisi tersebut puncak kasus Covid-19 bisa mencapai 400 ribuan.