MATA INDONESIA, TEHERAN – Laksamana Habibollah Sayyari menegaskan bahwa latihan militer Iran dengan nama sandi Zulfikar-1400 mencapai tujuan yang diinginkan. Latihan yang diadakan pada 7-9 November itu melibatkan unit angkatan laut, udara, dan darat, serta pertahanan udara.
Latihan militer besar-besaran ini membentang dari timur Selat Hormuz yang strategis hingga ujung utara Samudera Hindia dan sebagian Laut Merah. Itu dimulai dari Pantai Makran di wilayah Iran tenggara.
“Kami telah mencapai tujuan yang direncanakan dari latihan amfibi Zulfiqar. Dengan mengadakan latihan ini, kami mendapatkan lebih banyak kepercayaan diri dalam persiapan melawan segala agresi dan ancaman,” tutur Laksamana Habibollah Sayyari.
Melansir Tehran Times, Kamis, 11 November 2021, jenderal tertinggi Iran itu menggambarkan bahwa latihan yang melibatkan angkatan bersenjata tersebut merupakan rencana taktis dan operasional yang meningkatkan keterampilan tempur dan kemampuan angkatan bersenjata.
“Salah satu tujuan pasukan militer dan Angkatan Darat Republik Islam Iran adalah untuk menjaga kesiapan di masa damai dan kemampuan untuk menanggapi secara tegas kesalahan musuh di masa perang,” kata Laksamana Sayyari.
“Meningkatkan pencegahan terhadap ancaman di masa depan, kepercayaan diri dalam memantau dan menangani ancaman dan pandangan ke depan dari area operasional, intelijen dan pelatihan serta meningkatkan kepercayaan dalam operasi skala besar di darat, udara, dan laut dengan mengandalkan teknologi dan pencapaian asli serta kemampuan internal adalah tujuan untuk mengadakan latihan militer,” tuturnya.
Sang mengatakan bahwa peningkatan kemampuan Angkatan Darat dalam latihan Zulfiqar-1400, menunjukkan dominasi intelijen dan kemampuan angkatan bersenjata Iran. Ia menambahkan, latihan angkatan laut Iran berada di luar perairan teritorial dan termasuk perairan internasional.
“Di kawasan ini, banyak negara menyaksikan dan melihat kekuatan angkatan laut, militer, dan kekuatan operasional negara itu. Menyelenggarakan latihan di masa damai memiliki efek jera dan strategis,” sambungnya.
Ia juga mengatakan, dalam latihan seperti itu kekuatan persahabatan dan kekuatan dari musuh hipotetis dibentuk dan dibagi dan pada saat yang sama komando kontrol latihan menguji kemampuan, penggunaan alat, taktik dan kreativitas perang dari dua kekuatan yang berlawanan.
Laksamana Sayyari menambahkan bahwa salah satu tujuan dari latihan ini adalah untuk transfer pengalaman kepada generasi muda di lingkungan operasi yang sebenarnya. Sehingga mereka dapat mengambil tanggung jawab dalam kategori yang berbeda adalah salah satu tujuan penting dari latihan Zulfiqar-1400.
“Dalam latihan angkatan laut dan perairan internasional, unit kapal selam dan senjata bawah tanah, termasuk torpedo, diprediksi dan digunakan untuk menyerang target. Mereka juga berlatih meluncurkan rudal permukaan-ke-udara terhadap drone yang mengganggu di area operasi dan menembakkan rudal. dan artileri pada sasaran siang dan malam,” katanya.