MATA INDONESIA, LONDON – Jika tidak ada sosok Wallis Simpson, mungkin Elizabeth nggak akan menjadi ratu di kerajaan Inggris selama 70 tahun. Kok bisa?
Wallis Simpson adalah perempuan yang dinikahi paman Elizabeth, Edward VIII. Meski bukan dari kalangan kerajaan, Edward VIII keukeuh menikah dengan Wallis. Keduanya bertemu di 1931. Setelah itu, Edward III makin tergila-gila pada wanita sosialita asal Amerika Serikat tersebut.
Lalu, apa hubungannya pernikahan Edward VIII dengan Wallis dengan Elizabeth menjadi ratu? Nah, ayah Edward, Raja George V, meninggal dunia pada 1936. Dengan demikian, otomatis Edward berhak meneruskan takhta sang ayah.
Tapi, Edward memilih menikah dengan Wallis, perempuan yang bukan dari kalangan kerajaan. Keduanya menikah sebelum penobatan Edward sebagai raja yang ilakukan pada Mei 1937. Edward sempat menjadi raja selama kurang dari satu tahun. Tapi, dia mendapat kecaman dari publik, gereja Inggris, dan gedung parlemen atas pernikahannya dengan Wallis yang pernah dua kali cerai.
Karena memilih cintanya dengan Wallis, Edward dengan sukarela mundur sebagai raja. Pada 12 Desember, adik Edward, George VI, dinobatkan sebagai raja. Setelah King George meninggal di 1952, Ratu Elizabeth II naik takhta menjadi ratu karena statusnya sebagai putri dari Raja George VI.
Jika bukan karena kehadiran sosok Wallis yang membuat Edward dimabuk asmara, belum tentu Ratu Elizabeth II memimpin kerajaan Inggris selama 70 tahun.
Saat menjadi raja dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, Edward mendapat gelar ‘The Dukedom of Windsor’. Gelar itu tak bisa diberikan lagi ke siapa pun karena identik dengan sosok Edward.
“Dukedom of Windsor tidak mungkin digunakan lagi karena akan selamanya diidentifikasi dengan paman Ratu, yang turun tahta pada tahun 1936 untuk menikahi Wallis Simpson yang pernah dua kali bercerai,” ujar pakar kerajaan, Richard Fitzwilliams.
