MATA INDONESIA, JAKARTA – PP Muhammadiyah resmi mengundur pelaksanaan Muktamar ke-48 hingga Juli 2022 mendatang, karena pertimbangan kesehatan dan keselamatan akibat pandemi Covid-19.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mukti membacakan keputusan Tanwir Muhammadiyah dan Aisyiah ketiga yang dilakukan secara daring pada Minggu 19 Juli 2020, sebagai landasan mundurnya muktamar.
“Memutuskan bahwa Muktamar Muhammadiyah ke-48 dan Muktamar PP Aisyiah ke-48 dilaksanakan pada bulan Juli 2022 secara tatap muka atau offline dengan mempertimbangkan kesiapan panitia pelaksana, keselamatan, keamanan, kesehatan, dan pertimbangan lain yang terkait dengan kemaslahatan bersama,” kata Mukti.
Ia menjelaskan, keputusan memundurkan muktamar hingga 2022 ini diambil setelah menimbang pidato Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Ketua Umum PP Aisyiah dalam acara Tanwir.
Meski dipaksakan, Mukti mengaku muktamar juga tidak bisa dilakukan secara daring di tengah pandemi Covid-19 ini. Pilihannya, adalah tetap melaksanakan secara tatap muka, namun dua tahun yang akan datang.
“Pelaksanaan secara online sulit dilaksanakan, rawan dari aspek keamanan dan kurang efektif untuk pengambilan keputusan,” ujarnya.
Kegiatan Tanwir Muhammadiyah dan Aisyiah 2020 ini mengangkat tema ‘Covid-19 dan Dampaknya: Beri Solusi untuk Negeri’. Dalam kegiatan yang berlangsung sehari ini, para pimpinan persyarikatan Muhammadiyah dari berbagai tingkatan memberikan tanggapan dan usulan dalam sidang.
Tanwir ini dibuka dan ditutup oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir. Haedar bersyukur kegiatan Tanwir yang digelar secara daring tersebut dapat berjalan dengan lancar dan diwarnai dengang diskusi mendalam. Menurut dia, agenda utama dari kegiatan Tanwir ini memang untuk memutuskan waktu pelaksanaan muktamar.
“Karena itu kami berterima kasih kepada seluruh anggota dan peserta Tanwir yang telah meluangkan waktu dan berkontribusi aktif, sehingga Tanwir ini berjalan lancar,” kata Haedar.