MINEWS, JABAR – Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menghantui berbagai pelosok di Indonesia. Laporan terbaru, dalam sepekan, ada enam karhutla terjadi di Garut, Jawa Barat.
Tentu saja ini harus menjadi perhatian serius Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya di periode keduanya, setelah ditunjuk kembali oleh Presiden Joko Widodo untuk menempati pos yang sama dengan periode sebelumnya.
Sebagai informasi, karhutla terjadi di Gunung Putri, yang masih satu kawasan dengan Gunung Guntur, Garut pada Kamis 24 Oktober 2019.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut Tubagus Agus Sofyan mengatakan, akibat karhutla tersebut, 5 hektare lahan hangus. Kebakaran terjadi pada pukul 10.00 WIB dan baru dijinakkan pada sore hari.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Garut, kabakaran yang terjadi di Gunung Putri bukan yang kali pertama pekan ini. Dalam sepekan terakhir telah terjadi enam kali karhutla di kabupaten tersebut.
Karhutla terjadi di wilayah Pamulihan, Mekarmukti, Pasirbajing, Gunung Masigit, Sancang, dan Gunung Putri. Sekitar 18 hektare lahan terbakar.
“Jika ditotal sejak musim kemarau itu sudah 76 hektare lahan yang terbakar. Itu sejak Agustus,” Agus.
Salah satu masalah utama penanganan karhutla, menurut Agus, adalah petugas sering terkendala melakukan pemadaman api, mengingat saat ini merupakan musim kemarau sehingga sumber air sulit ditemukan.
Medan berupa bukit dan tebing juga membuat petugas kewalahan. Ketika api muncul di dataran tinggi dan tidak terdapat sumber air, petugas hanya bisa mengandalkan air yang dibawa dengan ransel dari bawah.