Gara-gara Putin, Anak-anak Rusia Kena Bully di Sekolah

Baca Juga

MATA INDONESIA, KOPENHAGEN – Keputusan Presiden Rusia, Vladimir Putin menginvasi Ukraina pada Kamis (24/2) bukan hanya menyisakan luka bagi warga Kiev, tetapi  juga untuk warganya.

Anak-anak Rusia di Denmark misalnya, mereka menghadapi berbagai pelecehan dan intimidasi di sekolah akibat invasi di Ukraina yang telah berlangsung selama tiga pekan. Hal ini diungkapkan oleh seorang pejabat Save the Children kepada penyiar televisi Denmark, TV2.

Kelompok hak asasi manusia Save the Children mengecam segala bentuk intimidasi terhadap anak-anak Rusia, dengan mengatakan bahwa mereka telah menjadi sasaran pelecehan di sekolah dan online karena kebencian yang dipicu terhadap kebangsaan mereka di tengah serangan militer Moskow di Ukraina.

“Penindasan menjadi sangat buruk, sehingga anak-anak asal Rusia di Denmark takut ke sekolah di pagi hari,” kata penasihat senior Save the Children, Jon Kristian Lange mengatakan kepada penyiar Denmark TV2.

“Anak-anak beralasan sakit perut dengan harapan mereka tidak harus pergi ke sekolah,” tambahnya, mengutip laporan dari beberapa orang tua yang prihatin, melansir  Daily Times, Kamis, 17 Maret 2022.

Lange mengatakan bahwa diskriminasi tersebut mirip dengan apa yang dialami oleh anak-anak keturunan Asia setelah virus Covid-19 dinyatakan berasal dari Cina.

Save the Children telah mendekati sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesadaran tentang intimidasi berbasis kefanatikan terbaru dan menawarkan saran tentang bagaimana membahas perang di Ukraina tanpa mempermalukan murid dari Rusia.

TV2 mengungkapkan bahwa seorang gadis Rusia dituduh sebagai mata-mata atau “teman Putin”. Gadis malang ini bersekolah di Bankagerskolen di Kota Horsens, Denmark.

Pejabat di sekolah tersebut mengatakan kepada TV2 bahwa mereka telah bekerja keras untuk mencegah pelecehan dan intimidasi dari murid lain kepada para murid asal Rusia.

“Kami menganggapnya sangat serius. Kami berbicara dengan orang tua dan anak dan menarik perhatian di semua kelas. Kami bekerja setiap hari untuk menciptakan komunitas yang aman,” kata Vibeke Stensgaard, seorang supervisor di Bankagerkolen.

Lange, yang berbasis di Kopenhagen, mengatakan intimidasi sering kali berasal dari cara orang tua berbicara di rumah tentang perang dan pasukan Rusia. Selain itu, kebencian online yang ditujukan terhadap orang Rusia juga menyebar secara masif di halaman sekolah.

“Kami harus berhati-hati karena apa yang kami katakan dibawa ke sekolah,” katanya, menambahkan bahwa banyak anak pergi ke sekolah khawatir tidak ada yang akan bermain dengan mereka karena akar Rusia mereka.

Isu bullying hanyalah contoh terbaru dari sentimen anti-Rusia yang meningkat di tengah kekerasan di Ukraina. Kecaman telah dipicu sebagian oleh pejabat publik, seperti Perwakilan AS Eric Swalwell (D-California), yang menyarankan agar semua siswa Rusia yang kuliah di perguruan tinggi Amerika Serikat harus dikeluarkan dari negara itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kondusifitas Kamtibmas Pilkada Papua 2024 Terjamin, Aparat Keamanan Mantapkan Kesiapan

PAPUA — Kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua 2024 terjamin, seluruh jajaran...
- Advertisement -

Baca berita yang ini