Ganti Nama, Stadion Dompak Kini jadi Gelora Sri Tribuana

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nama stadion Pulau Dompak, Tanjungpinang yang awalnya Arung Bilawa kini diganti menjadi Gelora Sri Tribuana oleh Pemerintah Provinsi Kepri.

“Memang awalnya kita mengusulkan nama Arung Bilawa sebagai identintas yang dilekatkan di Stadion Dompak. Namun, dalam perjalanannya, ada banyak saran dan tanggapan, maka dilakukan musyawarah kembali dan dipilihlah nama Gelora Sri Tri Buana,” kata Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepri, Abdul Razak, Rabu 23 September 2020.

Razak berkata, Sri Tribuana masuk dalam tiga opsi nama sejak awal. Meskipun terjadi perbaikan nama, pilihannya tetap diambil dari usulan yang sudah ada.

Dikatakannya, Sri Tribuana adalah merupakan Raja Bentan pertama yang merupakan menantu dari Wan Sri Beni.

“Sri Tri Buana adalah penguasa tiga benua yang berasal dari Bukit Siguntang, dan menjadi raja di Bentan dan Temasik. Kami berharap pilihan ini tidak lagi menjadi perdebatan,” ujarnya.

Infrastruktur strategis di bidang olahraga tersebut akan diresmikan oleh Gubernur Provinsi Kepri Isdianto bertepatan dengan hari jadi Provinsi Kepri ke 18, Kamis 24 September 2020.

Peresmian akan ditandai dengan penandatanganan plakat dan dilanjutkan pertandingan persahabatan sepak bola antara jurnalis dan OPD Pemprov Kepri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini