Ganjil-Genap di Kota Bogor Diperpanjang Hingga Sepekan ke Depan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sistem ganjil genap yang diberlakukan Pemkot Bogor diperpanjang selama sepekan ke depan pada hari kerja mulai Senin (26/7) hingga Minggu (1/8).

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan sistem ganjil-genap kembali diterapkan karena Satgas Covid-19 ingin mengatur mobilitas masyarakat, bukan melarang.

Menurutnya, keberhasilan Satgas Covid-19 untuk mengatasi Covid-19 bergantung pada masyarakat.

“Mengapa ini kami lakukan? Sekali lagi, kami ingin mengubah dari melarang, jadi mengatur agar masyarakat menahan diri satu hari untuk tidak keluar untuk membelanjakan kebutuhan, dan sebagainya. Di mohon agar masyarakat turut menyukseskan, sehingga mobilitas bisa berkurang secara signifikan dan angka Covid-19 bisa kita kendalikan,” katanya.

Susatyo mengatakan, ganjil-genap akan diterapkan selama 24 jam di 17 titik sekat, dengan empat pola yang dilakukan berdasarkan evaluasi. Dia menjelaskan, evaluasi yang dilaksanakan berupa ukuran kepadatan lalu lintas setiap jam.

Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan pengawasan di sentra perdagangan. Dengan tujuan agar pembatasan mobilitas juga berlaku di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan.

“Nah ini yang menjadi pertimbanagn apakah pada ruas-ruas tertentu, pada pola a, pola b, pola c, pola d, yang akan kami laksanakan. Sampai kapan? Kita akan evaluasi terus. Pekan depan akan kita umumkan,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, selama penerapan ganjil-genap angka kasus Covid-19 sedikit melandai. Di mana kasus positif turun meskipun belum signifikan. Begitu pula dengan angka kesembuhan yang meningkat.

Sehingga, Satgas Covid-19 Kota Bogor melihat mobilitas warga perlu terus ditekan lantaran tren kasus Covid-19 mulai Membaik. “Jadi kami melihat mobilitas warga ini perlu terus ditekan lagi karena trennya sudah bagus. Itu lah yang mendasari kami melanjutkan ganjil-genap,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pusaran Konflik di Pantai Sanglen Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Berangkat dari penutupan akses masuk Pantai Sanglen, Kemadang, Gunungkidul, yang dilakukan oleh Kraton Yogyakarta dan Obelix. Warga setempat, yang selama ini memanfaatkan lahan Pantai Sanglen untuk bertani dan mencari nafkah, merasa terpinggirkan. Mereka khawatir pengembangan pariwisata berskala besar akan mengabaikan kesejahteraan masyarakat lokal dan merusak lingkungan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini