Ganjar: New Normal Diartikan Bebas Tidak Pakai Masker

Baca Juga

MATA INDONESIA, YOGYAKARTA  – Banyak orang yang tidak mengabaikan protokol kesehatan menjelang new normal, menurut Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo, karena mereka salah memahami. Kata “new normal” buat mereka berarti bebas seperti semula, tidak perlu pakai masker.

“Seolah-olah sudah new normal, (padahal) ora ngerti artine new normal pokoknya artinya (dianggap) sudah bebas,” kata Ganjar di Yogyakarta, Jumat 12 Juni 2020.

Selain itu, dia juga menyebut masih banyak orang, khususnya warga desa, enggan mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker dan jaga jarak, karena menganggap Covid19 hanya ada di kota.

Ganjar mengaku sering kali mengingatkan pentingnya soal protokol kesehatan itu, namun lama kelamaan bosan karena mereka sangat berkeras tidak mau melakukannya.

Maka, sosialisasi terus digencarkan dengan melibatkan SDM dari komponen masyarakat desa melalui program Jogo Tonggo di Jawa Tengah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini