MATA INDONESIA, JAKARTA-Perekonomian Indonesia di masa pandemi ini makin bergairah. Salah satu yang menjadi kuncinya adalah inovasi produk yang terus diciptakan.
Melihat hal tersebut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) siap mengekspor produk yang memiliki inovasi ke berbagai belahan dunia.
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Marolop Nainggolan mengatakan siap memberikan dukungan agar para pelaku usaha lokal di tanah air dapat menjadi terinspirasi menciptakan produk inovatif. Seiring dengan waktu, banyak produk berasal dari dalam negeri yang memiliki kualitas ekspor.
“Menunjukkan bahwa Indonesia juga merupakan negara sumber inovasi,” katanya.
Ia mencontohkan, seperti yang dilakukan oleh produk Reduktan Herbisida “Weed Solut-ion” yang diciptakan oleh PT Pandawa Agri Indonesia (PAI). Produk ini mampu melakukan inovasi di tengah tantangan isu polusi udara yang kerap muncul di dalam negeri.
Mengingat, pestisida merupakan penyumbang ketiga paling banyak dalam polusi udara. Dengan penggunaan dari produk tersebut, digadang-gadang dapat meminimalisir dampak dari polusi udara kala penggunaan zat tertentu dalam kegiatan industri.
“Proses produksi dari reduktan herbisida ini menjadi proses yang sangat rendah emisi karbon, sehingga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk menurunkan emisi karbon tersebut,” katanya.
Di saat yang bersamaan, CEO PT PAI Kukuh Roxa Putra Hadriyono menjelaskan, kegiatan ini berawal di tengah krisis karena kenaikan harga pestisida yang terus merangkak naik dan ancaman ketersediaan suplai.
Selain itu, petani di seluruh dunia membutuhkan alternatif subtitusi untuk membantu efisiensi biaya untuk mengendalikan gulma.
Weed Solut-ion bisa menjadi solusi permasalahan dalam mengurangi dosis penggunaan herbisida hingga 50 persen. Hal ini karena banyak negara yang sudah mempunyai regulasi untuk mengurangi penggunaan pestisida, namun belum menemukan solusi yang tepat.
“Selain itu, dasar produk kami yang ramah lingkungan dapat memberikan efisiensi biaya pembelian pestisida hingga 40 persen,” katanya.