Gagal Juara US Open, Zverev Tak Kuasa Bendung Air Mata

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK – Petenis asal Jerman, Alexander Zverev harus puas menjadi runner-up grand slam US Open 2020. Zverev tak kuas membendung air matanya.

Berlaga di Arthur Ashe Stadium, Senin 14 September 2020, Zverev sebenarnya nyaris menjadi juara. Dia berhasil unggul dua set 6-2 dan 6-2 atas Dominic Thiem. Tapi, Thiem berhasil bangkit dan menyapu bersih tiga set berikutnya, 4-6, 3-6, dan tie break 6-7 (6-8).

Zverev gagal merengkuh trofi grand slam US Open di final pertamanya. Sebelumnya, US Open selalu didominasi antara Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic. Petenis terakhir yang mampu juara US Open selain tiga nama di atas adalah Marin Cilic di 2014.

“Saya tak tahu harus mulai dari mana. Saya ingin mengucapkan selamat pada Dominic atas gelar grand slam pertama dan pasti akan bertambah lagi. Ini pertandingan berat, saya berharap lebih banyak pukulan Anda yang meleset,” kata Zverev, dikutip dari BBC, Senin 14 September 2020.

“Di sini saya berdiri memberikan pidato sebagai runner-up. Terima kasih kepada tim saya yang selalu setia mendampingi. Dua tahun terakhir sangat tidak mudah, semoga suatu saat nanti saya bisa mengangkat trofi ini,” ujarnya.

Kemudian, Zverev tak kuasa membendung air matanya ketika dia mengucapkan terima kasih kepada orangtua dan meminta maaaf karena gagal meraih gelar juara.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih pada orangtua saya. Saya harap suati hari nanti saya bisa membawa trofi ini ke rumah,” tuturnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini