MATA INDONESIA, JAKARTA – Ormas radikal Front Pembela Islam (FPI) terkenal sebagai organisasi yang tidak segan melakukan kekerasan untuk menunjukkan eksistensinya. Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi menegaskan bahwa cara tersebut tidak akan efektif digunakan dalam sejarah politik di mana pun.
“Cara represif untuk tegakkan kebenaran tidak akan efektif dalam sejarah politik dimana pun, atas nama kebenaran,” kata Islah kepada Mata Indonesia News, Jumat 19 Februari 2021.
Ia menegaskan bahwa FPI telah menerapkan cara yang salah karena dalam agama juga tidak ada ajaran yang mengizinkan menggunakan kekerasan.
“Cara yang digunakan FPI kekerasan untuk kebenaran ini adalah cara yang salah. Dalam Islam sendiri kan tidak pernah ditekankan seperti itu,” kata Islah.
Islah menegaskan bahwa tindakan represif hanya akan menimbulkan dendam antar masyarakat sehingga cara yang solutif yaitu dengan mencapai kemenangan dengan cara damai.
Maka cara kekerasan bukanlah solusi untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Kebenaran hanya akan terjadi bila dimulai dari upaya damai karena pada hakikatnya masyarakat mendambakan sebuah kedamaian.
Kesimpulannya, ormas FPI yang gunakan kekerasan untuk mencapai tujuan justru memicu ketakutan dan kehawatiran dari masyarakat sehingga keputusan pemerintah untuk menghentikan aktivitas ormas tersebut sudah tepat.