Flu Babi Afrika Serang Pulau Dewata Bali, 808 Ekor Babi Mati

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sebanyak 808 ekor babi mati dan dinyatakan terkena flu babi afrika atau African Swine Flu (ASF). Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian, dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ir. Ida Bagus Wisnuardhana.

“Sebelumnya masih ragu penyebabnya apa. Selain itu, memang penyakit babi mati rata-rata sama gejalanya,” kata Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, di Denpasar, Rabu 5 Februari 2020.

Ia menjelaskan bahwa pengambilan sampel ini diambil dari jumlah babi yang mati sekitar 5-10 persen. Sampelnya berupa darah, daging dan feses yang diambil oleh Balai Besar Veteriner Denpasar

Karena peralatannya terbatas, kata dia sampel tersebut dikirimlah ke Balai Veteriner Medan, kemudian dikirim lagi ke Jakarta sehingga agak lama dan seminggu lalu sudah menerima informasi dari BBVet bahwa kematian babi di Bali ini memang disebabkan oleh ASF atau demam babi afrika.

“Alasan kenapa terjadi, ya karena populasi babi di Bali ini banyak sekali disana,” katanya.

Ia mengatakan bahwa populasi babi di Bali itu tinggi, sampai sekarang tercatat ada 690 ribu ekor dan pihaknya akan terus mendata dengan Dinas Peternakan yang ada di masing-masing kabupaten.

“Saat ini mati tercatat ada 808 ekor tapi enam hari terakhir kematian babi tidak ada lagi, jadi saya harapkan para peternak, masyarakat tidak perlu resah dengan adanya demam babi ini, karena demam babi tidak menular kepada manusia, tinggal ikuti rekomendasi petunjuk dari petugas di lapangan,” katanya.

Pihaknya juga menyarankan bahwa dalam rangka pemberian pakan, makanannya harus sehat, jika memberikan makanan dari limbah hotel, restoran dan limbah rumah tangga supaya dimasak dengan baik, karena penularannya bisa melalui makanan dan kontak langsung kemudian tetap menjaga kebersihan kandangnya.

“Para petani sudah diberikan alat semprot agar kandangnya disemprot dengan disinfektan biar virusnya hilang,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini