MATA INDONESIA, JAKARTA-Wakil Ketua Umum Asosiasi FinTech Indonesia (Aftech) Aldi Haryopratomo mengatakan bahwa jika fintech dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Hal itu dibuktikan, dimana selama pandemi Covid-19 ini, 52 penyelenggara fintech yang tergabung dalam Aftech telah menyediakan total sekitar 55 program insentif, kemudahan, dan solusi finansial bagi masyarakat yang terdampak ekonominya.
Semua itu terus dikembangkan dengan melibatkan penyelenggara fintech yang berasal dari berbagai model bisnis seperti P2P lending, Financial Planner, Project Financing, Dompet Digital, dan lainnya.
“Apa yang dilakukan oleh para penyelenggara fintech selama masa pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa potensi fintech dalam mendukung program percepatan pemulihan ekonomi nasional masih terbuka lebar,” ujarnya.
Asisten Deputi Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian Rizal Edwin Manansang juga mengatakan, peran fintech dalam membantu digitalisasi UMKM di Indonesia sangatlah signifikan. Fintech hadir menjadi solusi bagi UMKM yang terhambat mendapatkan kredit dari perbankan.
Seiring dengan berkembangnya digitalisasi, dirinya meyakini kolaborasi antara penyelenggara fintech dan pelaku UMKM tidak hanya akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi UMKM, namun juga memberikan alternatif pembiayaan dan solusi keuangan lain bagi UMKM yang mungkin selama ini masih belum tersentuh layanan perbankan.
“Tentu, hal ini tidak mudah. Peningkatan literasi masyarakat akan solusi keuangan digital adalah pekerjaan rumah kita bersama-sama,” katanya.
 Aldi Haryopratomo mengatakan bahwa jika fintech dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.){kind=link}