MATA INDONESIA, JAKARTA – Aktivis sosial politik dan pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean menilai pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak lolos dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) terus menciptakan kegaduhan. Terakhir, mereka menyambangi kantor Komnas HAM di Jakarta serta kantor Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI).
“Pegawai KPK yang tak lolos TWK ini menurut saya semakin hari pekerjaannya hanya untuk menciptakan kegaduhan semata dan untuk mengganggu fokus pemerintahan Jokowi yang sedang serius menanggulangi pandemi Covid dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang terhambat akibat Covid,” kata Ferdinand kepada Mata Indonesia News, Senin 31 Mei 2021.
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menilai pergerakan mereka yang tidak menempuh jalur hukum seolah membuat masalah ini menjadi tidak kunjung selesai. Ia menilai seharusnya 51 pegawai KPK yang tidak lolos TWK ini bisa menempuh jalur hukum.
“Para pegawai tampak punya agenda lain di luar upayanya mempertahankan jabatan dan kedudukannya sehingga mereka memilih cara kampanye keliling ke mana-mana dari pada menempuh jalur yang benar yaitu melalui PTUN, kata Ferdinand.
Hal ini menanggapi perwakilan dari 75 pegawai yang tidak lolos TWK ke Komnas HAM pada 27 Mei 2021 serta Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia pada 28 Mei 2021.
Saat kunjungannya ke Komnas HAM, Ketua Wadah KPK Yudi Purnomo menjelaskan keberatannya terkait permasalahaan tes wawasan kebangsaan (TWK).
“Di situ juga kami menyerahkan terkait statement, pernyataan ataupun testimoni dari pegawai KPK, baik itu yang memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat terkait dengan adanya kejanggalan-kejanggalan yang terjadi selama mengikuti tes wawasan kebangsaan, baik itu di hari pertama terkait dengan tes tertulis ataupun di hari kedua terkait dengan wawancara,” kata Yudi.
Hal serupa juga dilakukan dengan mengunjungi kantor PGI dengan menyampaikan polemik tes wawasan kebangsaan (TWK) yang dianggap melemahkan KPK.