Mata Indonesia, Yogyakarta – Gunung Merapi yang berbatasan dengan DIY-Jawa Tengah, dilaporkan erupsi, Sabtu (11/3/2023). Sejumlah warga diminta tetap waspada menyusul ada beberapa wilayah yang terdampak guguran abu vulkanik.
Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan, erupsi kali ini memicu abu vulkanik yang cukup tebal. Abu vulkanik tersebut mengarah ke barat laut-utara.
“Kalau APG-nya [awan panas guguran] mengarah ke Barat Daya, ke Kali Bebeng dan Krasak. Tapi kalau abu vulkanik ke arah barat laut-utara karena faktor angin,” kata Petugas Pos Babadan, Yulianto dihubungi, Sabtu siang.
Yuliyanto menjelaskan bahwa erupsi siang tadi berdampak di Pos Babadan saat ini. Selain di Pos Babadan saja yang terdampak abu vulkanik itu. Pihaknya juga menerima laporan sejumlah lokasi yang diguyur abu vulkanik.
Di antaranya Desa Mangunsuko, Desa Dukun, Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Lalu Desa Wonolelo dan Desa Krogowanan di Kabupaten Magelang.
Selain Kabupaten Magelang, guguran abu vulkanik juga terjadi di Desa Klakah dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Yuliyanto belum bisa memperbarui informasi terkait pengungsian bagi warga terdampak erupsi Merapi. Ia meminta warga untuk sementara tetap waspada.
Di sisi lain, Pos Babadan juga melakukan upaya komunikasi intensif dengan BPPTKG guna memberi rekomendasi untuk warga terdampak erupsi.
“Ini kan baru terpantau satu kali event. Terjadi 5-6 kali guguran. Kalau cakupannya terus berkembang dan jaraknya lebih jauh dari 7 kilometer maka besar kemungkinan akan ada rekomendasi kepada warga agar mengungsi,” terangnya.
Berdasarkan hasil monitoring lapangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten belum ada laporan terkait dampak signifikan erupsi kali ini. Termasuk dengan tidak adanya korban jiwa.
Disebutkan bahwa untuk saat ini situasi dan kondisi masih cukup aman terkendali. Hasil laporan dan monitoring lanjutan terkait dengan aktivitas Gunung Merapi akan diperbarui secara berkala.