Eropa Diserang Gelombang Panas, Sejumlah Titik Kebakaran Ditemukan

Baca Juga

MATA INDONESIA, ROMAPetugas pemadam kebakaran Italia terus memerangi kobaran api di Sisilia pada Rabu (11/8) ketika suhu mencapai rekor tertinggi di Eropa.Layanan informasi meteorologi-pertanian (SIAS) di kawasan itu melaporkan bahwa suhu naik menjadi 48,8 derajat Celcius pada Rabu sore waktu setempat.

Badan tersebut mengatakan di halaman Facebook-nya bahwa itu adalah suhu tertinggi yang terdaftar sejak 2002. Angka tersebut juga menjadi rekor Eropa, meskipun para ahli cuaca memperingatkan bahwa pengukuran masih harus dikonfirmasi.

“Kami belum dapat membuat penilaian awal dari pengamatan 48,8 °C, pro atau kontra,” kata seorang juru bicara di Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), melansir Euronews.

Suhu tertinggi yang pernah tercatat di benua Eropa adalah 48 derajat Celcius tahun 1977 di Athena, Yunani.

Akibat suhu panas ini membuat petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan kobaran api di sejumlah titik, termasuk Sardinia, Sisilia, dan Calabria selama beberapa pekan. Berdasarkan laporan, kebakaran hutan telah menewaskan tiga orang di Italia.

Sementara itu, Spanyol dan Portugal bersiap menghadapi datangnya gelombang panas berbahaya yang telah membakar Eropa tenggara dan mulai mendorong ke barat menuju semenanjung Iberia.

Gelombang panas yang dipicu oleh udara panas dari Afrika Utara telah melanda sebagian besar wilayah Mediterania dalam beberapa hari terakhir dan berkontribusi terhadap kebakaran hutan besar-besaran dan menewaskan puluhan orang di Italia, Turki, dan Aljazair.

Di Yunani, kebakaran hutan besar telah merusak hutan, menghancurkan rumah, dan memaksa ratusan warga dan turis dievakuasi.

Perdana Menteri Portugal, Antonio Costa memperingatkan bahwa cuaca panas meningkatkan ancaman kebakaran hutan, yang pada 2017 telah menewaskan lebih dari 100 orang di negaranya.

Costa juga mengimbau warganya untuk berhati-hati di tengah cuaca yang terik dan bahaya kebakaran. Ia menambahkan bahwa banyak kebakaran hutan dimulai dengan perilaku ceroboh.

Costa mengatakan gambaran mengerikan dari Yunani dan Turki dalam beberapa hari terakhir membawa kembali kenangan kebakaran di Portugal tahun 2017. “Kami tidak ingin melihat skenario itu lagi di sini,” kata Costa dalam pesan yang direkam video di kediaman resminya.

Pihak berwenang Portugal mengatakan bahwa mereka telah mengerahkan lebih dari 12.000 petugas pemadam kebakaran, sekitar 2.700 kendaraan, dan 60 pesawat selama musim panas berlangsung.

Sementara layanan cuaca Spanyol memperkirakan gelombang panas bisa melampaui 44 derajat Celcius di beberapa daerah. “Suhu maksimum dan minimum akan mencapai tingkat yang jauh di atas normal untuk sepanjang tahun ini,” demikian layanan cuaca Spanyol, AEMET, mengatakan dalam “peringatan cuaca khusus.”

Puncak suhu seperti ini belum pernah terjadi di Spanyol dan Portugal selama periode musim panas. Meski begitu, para ilmuwan iklim mengatakan ada sedikit keraguan bahwa perubahan iklim dari pembakaran batu bara, minyak, dan gas alam mendorong peristiwa ekstrem, seperti gelombang panas, kekeringan, kebakaran hutan, banjir, serta badai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini