MINEWS, JAKARTA-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kabinet Indonesia Maju Erick Thohir mengaku siap menjadikan BUMN agen perubahan. Hal itu diungkapkannya usai dilantik beberapa waktu lalu.
Dirinya menginginkan BUMN semakin kompetitif dan bisa berkarya secara internasional, artinya tidak hanya jago kandang tapi harus jadi pemain global.
Langkah awal ia akan mengevaluasi kinerja seluruh jajaran Kementerian BUMN secara menyeluruh. Evaluasi dirasa perlu dilakukan setelah buntut dari kasus-kasus korupsi yang belakangan menimpa jajaran direksi BUMN.
“Saya tidak mau tagline good corporate government (GCG) di BUMN hanya sebuah lip service (ucapan semata). Sudah banyak sekali hal-hal yang sudah terjadi yang saya rasa kurang baik buat citra BUMN,†katanya.
Dirinya akan mempelajari dan menyusun target-target Kementerian BUMN kedepannya serta mengkaji ulang proyek besar BUMN. Ia mengaku akan langsung menggelar rapat koordinasi bersama jajaran Kementerian BUMN dan direksi BUMN.
Jika menelisik ke belakang direksi perusahaan pelat merah banyak tersangkut kasus korupsi. Misalnya, Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI Darman Mappangara.
Tak lupa juga Direktur Teknologi dan Produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Wisnu Kuncoro yang merupakan tersangka kasus suap pengadaan barang dan jasa di Krakatau Steel pada Maret 2019 dan masih banyak nama-nama lainnya. (Hutri Dirga)