Erick Thohir Bakal Pangkas BUMN menjadi 70 Perusahaan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus melakukan penyegaran di tubuh perusahaan plat merah. Salah satunya dengan memangkas jumlah BUMN yang dianggap tidak berkembang.

Saat ini dari 142 perusahaan BUMN dipangkas menjadi 107 perusahaan. Menurutnya, hal itu berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2020 Tentang Pembentukan Tim Percepatan Restrukturusasi BUMN.

“Kami bisa menggabungkan dan melikuidasi bukan menjual asetnya. Ini bagian dari menyehatkan BUMN,” kata Erick dalam rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 9 Juni 2020.

Tak sampai disitu, Erick menargetkan tahun ini dapat mengurangi lagi BUMN menjadi 90 hingga 80 perusahaan. Bahkan, ke depan dia ingin BUMN hanya akan menjadi 70 perusahaan.

“Ini juga klasterisasi alhamdulilah sudah turunkan tadinya 27 sekarang 12. Masing-masing wakil menteri memegang enam klaster,” ujarnya.

Wakil menteri satu memegang klaster industri migas dan energi, klaster minerba, klaster perkebunan dan kehutanan, klaster pupuk dan pangan, klister farmasi dan kesehatan, dan klaster pertahanan manufakfur dan industri lainnya.

Sedangkan wakil menteri dua memegang klaster jasa keuangan, klaster jasa asuransi dan dana pensiun, klaster telekomunikasi dan media, klaster pembangunan infrastruktur, klaster pariwisata, logistik, dan lainnya, dan klaster sarana dan prasarana perhubungan.

Menurut Erick, pembagian klaster tersebut sudah jadi. Saat ini, kata dia, Kementerian BUMN sedang merapihkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini