Erdogan: Arab Saudi Membunuh Khasoggi!

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Tak bisa lagi menahan kegeramannnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan secara tegas menyebut Arab Saudi bersalah dan terbukti membunuh jurnalis dan kolumnis Washington Post, Jamal Khasoggi, pada Oktober 2018 lalu.

Pernyataan Erdogan itu bukan asal tuduh. Ia mengacu dari laporan terbaru Dewan HAM PBB yang sudah membuktikan bahwa Saudi bersalah dalam kasus pembunuhan yang terencana tersebut.

Mengutip Anadolu Agency, Pelapor Khusus PBB Agnes Callamard menyebut pihaknya telah menemukan bukti yang dapat dipertanggung jawabkan untuk penyelidikan lebih lanjut atas kasus pembunuhan jurnalis asal Saudi itu. Bahkan, bukti-bukti itu mengarah pada Putera Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

Laporan itu bahkan secara rinci menuliskan detik per detik eksekusi kejam yang terjadi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, berdasarkan rekaman audio intelijen negara setempat.

Dalam rekaman audio itu, orang-orang yang dicurigai membantai Khashoggi sempat mendiskusikan soal bagaimana memotong tubuh korban, dan mengangkut mayatnya.

“Tulang-tulang sendi akan dipisahkan. Jika kita mengambil kantong plastik dan memotongnya menjadi beberapa bagian, itu akan selesai,” kata salah satu tersangka dalam laporan dilansir Aljazirah, Kamis 20 Juni 2019.

Khashoggi terbunuh dengan cara menggenaskan. Ia dimutilasi oleh sekelompok operator dari Saudi tak lama setelah ia memasuki konsulat Saudi di Istanbul Oktober lalu.

Saat itu, ia ditemani tunangannya pergi ke konsulat untuk mengurus dokumen pernikahan. Khashoggi dikenal sebagai pengkritik tajam kerajaan, terutama kebijakan-kebijakan Mohammed bin Salman.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini