MATA INDONESIA, JAKARTA – Vaksinasi Covid19 dari sudut pandang epidemiologi perlu dilakukan karena mempercepat menghentikan pandemi yang sedang berlangsung di seluruh dunia sekarang, jika dipadukan dengan menegakkan protokol kesehatan dengan disiplin.
Hal itu diungkapkan Epidemiolog UGM, Bayu Satria yang dikutip Jumat 15 Januari 2021.
Dia menegaskan vaksin tidak 100 persen memberi perlindungan kepada kita, sehingga menegakkan protokol kesehatan tetap diperlukan.
Sebab, mereka yang sudah divaksin tidak akan mengalami sakit parah jika terinfeksi Covid19.
“Setelah mendapat vaksin perlu tetap protokol kesehatan karena vaksin baru memberikan perlindungan paling bagus sekitar 1-2 minggu pasca suntikan kedua. Yang pasti kita tetap jaga diri setelah suntik. Sebab, masih tetap bisa terkena jika imun belum terbentuk,” ujar Bayu.
Soal banyaknya keraguan netizen terhadap khasiat Vaksin Sinovac yang lebih rendah dari vaksin produk lain, menurut Bayu justru sebaliknya.
Vaksin itu justru paling bagus keamanannya karena masih memberi perlindungan dua kali lipat atau lebih karena efikasi dari hasil uji klinis di Indonesia mencapai 65 persen.
Dia menegaskan, pemilihan vaksin yang paling utama adalah keamanannya baru efikasinya. Menurut Bayu, Sinovac termasuk paling bagus tingkat keamanannya.