MATA INDONESIA, JAKARTA – Vaksin Nusantara yang mengandalkan sel dendritik tidak mungkin untuk vaksinasi massal menghentikan pandemi Covid19 karena tidak praktis dan sangat mahal.
Hal itu diungkapkan ahli epidemiologi Pandu Riono dalam pesannya yang diterima Mata Indonesia News, Kamis 25 Februari 2021.
“Tidak pernah proses terapi atau vaksinasi yang “personalized” itu mudah dan murah. Informasi yang beredar @AIVITABio mempunyai kalkulasi yang sangat mahal untuk prosedur standar sel dendritik, yaitu 8.000 dolar AS,” begitu pernyataan Pandu.
Menurut Pandu, pandemi adalah isu kesehatan publik yang membutuhkan penanganan berbasis epidemiologi.
Salah satunya dengan upaya vaksinasi yang masif dan cepat pada jutaan penduduk agar pandemi terkendali.
Sementara Vaksin Nusantara yang berbasis sel dendritik prosesnya dilakukan orang per orang.
Setiap orang itu diambil darahnya untuk dipisahkan sel dendritiknya. Sel itu kemudian diberi antigen dari Virus SARS-Cov-2, lalu disuntikkan kembali ke tubuh orang tersebut.