MATA INDONESIA, JAKARTA-Saat ini pemerintah perlu meningkatkan teknologi pertanian modern berbasis energi terbarukan guna mendorong produktivitas. Hal ini diungkapkan oleh Peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ropiudin.
“Teknologi pertanian modern berbasis energi terbarukan perlu ditingkatkan untuk mendongkrak produksi pertanian,” katanya.
Peneliti senior laboratorium teknik sistem termal dan energi terbarukan Unsoed tersebut menambahkan, akselerasi teknologi pertanian modern berbasis energi terbarukan juga diperlukan agar ketahanan energi dan ketahanan pangan dapat berjalan beriringan.
“Terutama untuk meningkatkan daya saing di era revolusi industri sekaligus menggapai Indonesia emas 2045,” katanya.
Dia mencontohkan, penerapan teknologi berbasis energi terbarukan dapat diaplikasikan pada sektor pertanian saat musim kemarau atau musim tanam ketiga.
“Saat kemarau ketersediaan air irigasi berpotensi mengalami penurunan seiring menurunnya potensi hujan. Dengan demikian, kemarau yang merupakan siklus tahunan di negara tropis merupakan peluang dan tantangan dalam mengakselerasi teknologi pertanian modern berbasis energi terbarukan,” katanya.
Menurut dia, energi terbarukan dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan irigasi saat musim kemarau. Dia memberi contoh bahwa energi terbarukan dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan pompa dengan tenaga angin.
“Contohnya pompa air tenaga angin sangat efektif untuk pengairan sawah. Pompa air tenaga angin berarti kincir angin langsung digunakan untuk menggerakkan pompa, tidak melalui listrik sehingga sangat efektif,” katanya.
Kendati demikian, dia mengingatkan bahwa ketersediaan sumber energi terbarukan dapat berbeda-beda pada tiap lokasi.
“Misalkan di lokasi pertanian pantai tentu berbeda dengan wilayah pegunungan. Karena itu untuk memenuhi kebutuhan air pada lahan pertanian saat musim kemarau, dapat menggunakan energi terbarukan yang tersedia pada lokasi setempat,” katanya.
Dia juga mengatakan energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian antara lain tenaga surya, angin, biogas, energi mikro hidro dan briket biomassa yang tersedia di wilayah perdesaan.