Elektabilitas Ganjar Pranowo Masih di Atas Prabowo dan Anies

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus melejit dalam berbagai survei calon presiden 2024.

Lembaga Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) merilis hasil survei terkait kecenderungan perilaku politik pemilih nasional. Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bakal unggul jika pemilu berlangsung saat survei.

Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas mengatakan ada tiga nama yang selalu berada di urutan atas dalam survei. Pertama  yaitu Ganjar Pranowo. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. ”Survei dengan pengetahuan pemilih seperti apa dan siapa yang akan terpilih dari tiga nama tersebut. Hasilnya Ganjar mendapat dukungan terbesar,” kata Sirojudin Abbas, Selasa, 28 Desember 2021.

Dia menyebut dalam hasil simulasi terbuka 43 nama, Ganjar mendapat dukungan 27,9 persen, Prabowo 15,1 persen, dan Anies 14,7 persen. Jika survei menjadi 15 nama, elektabilitas Ganjar menjadi 32,2 persen, Prabowo 17 persen, dan Anies 16,3 persen.

“Kita melihat efek tahu ini cukup berpengaruh terhadap perubahan peta dukungan. Karena jika di awal simulasi 15 nama elektabilitas Ganjar dan Prabowo seimbang, tapi di kalangan warga yang sama-sama mengenal tiga tokoh Ganjar unggul dari Prabowo dan Anies,” katanya.

Survei SMRC secara random (multistage random sampling) pada 2.420 responden di seluruh Indonesia. Proses wawancara pada 8-16 Desember 2021. Margin of error survei ini sekitar 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini