Ekspor dan Belanja Pemerintah Dorong Pertumbuhan RI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Ekspor dan belanja pemerintah diprediksi menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini hingga mencapai 3,5 persen (yoy).

“Pemulihan terus berlanjut pada paruh pertama 2021 berkat berbagai kebijakan akomodatif dan didukung oleh ekspor yang kuat,” kata Direktur Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia Jiro Tominaga dalam Asian Development Outlook 2021 di Jakarta, Rabu.

Tominaga mengatakan perekonomian Indonesia sempat mengalami penurunan pada 2020 namun bersifat ringan akibat kebijakan pemerintah yang tegas dan tepat waktu dalam menangani pandemi covid-19.

Tak hanya itu, langkah pemerintah memberikan stimulus fiskal dan bantuan sosial kepada kelompok rentan dalam rangka mencegah kerugian ekonomi jangka panjang juga telah mampu mempertahankan pertumbuhan.

Hasil kebijakan akomodatif pemerintah pun tercermin dari Produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang tumbuh 3,1 persen pada paruh pertama 2021 didukung pelonggaran pembatasan sehingga permintaan kembali naik.

ADB memproyeksikan pengeluaran rumah tangga akan pulih sebelum naik ke level 5 persen tahun depan namun tidak terlalu tinggi karena tertahan oleh masih adanya ketidakpastian yang masih terus membayangi.

Investasi diperkirakan turut menguat pada 2022 seiring mulai normalnya keadaan dan membaiknya iklim usaha sedangkan impor diprediksikan meningkat sejalan permintaan domestik yang membaik.

Untuk inflasi masih tetap terkendali dan diperkirakan mencapai 1,7 persen pada tahun ini atau lebih rendah dari proyeksi 2,4 persen yang dirilis ADB pada April lalu akibat melambatnya pemulihan ekonomi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tol Baru, Tantangan Baru: Polisi Siapkan Strategi Hadapi Kepadatan di Jogja saat Nataru

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tol Jogja-Solo segmen Klaten-Prambanan dipastikan mulai beroperasi secara fungsional selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Kehadiran tol ini diperkirakan akan meningkatkan jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk mengantisipasi kepadatan, polisi lalu lintas telah mempersiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas.
- Advertisement -

Baca berita yang ini