Eks FPI Baiat Terhadap ISIS, Hendardi: Selain Tindak Pidana juga Melawan Demokrasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Ahmad Aulia telah mengakui berbaiat kepada kelompok teroris Negara Islam dan Suriah (ISIS) melalui video. Ketua Badan Pengurus Setara Institute Hendardi menegaskan bahwa pembaiatan terhadap ISIS artinya melakukan cara ISIS sehingga termasuk tindak pidana.

“Baiat terhadap ISIS artinya baiat untuk melakukan cara-cara ISIS dalam mencapai tujuan ISIS itu sendiri. Selain merupakan tindak pidana tentu melawan demokrasi, karena ISIS meyakini teokrasi,” kata Hendardi kepada Mata Indonesia News, Rabu 10 Februari 2021.

Eks Sekretariat Umum FPI Munarman juga diduga hadir dalam acara pembaiatan tersebut. Jika memang terbukti maka Polri akan memproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

“Apabila memang yang bersangkutan ada keterlibatan tentunya Densus akan memproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono.

Ia juga memastikan kepolisian akan membuka peluang untuk memanggil dan memeriksa siapapun yang diduga terlibat suatu tindak pidana, termasuk Munarman.

“Siapapun yang terlibat dalam tindak pidana pasti akan diminta pertanggungjawaban hukumnya,” kata Rusdi.

Adapun Ahmad Aulia diketahui merupakan satu dari 19 terduga teroris yang ditangkap di Makassar. Ia juga mengakui bahwa pembaiatan itu dilakukan oleh pengurus FPI Makassar pada tahun 2015 lalu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini