Ekonomi Triwulan III Diprediksi Tumbuh 3,48 Persen, Tiga Sektor Ini Penopangnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Ekonomi Indonesia pada triwulan III-2021 diprediksi tumbuh 3,48 persen jika dibandingkan triwulan yang sama sebelumnya (year-on-year/yoy). Hal itu ditopang oleh konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor.

“Pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan berkisar 3,44 persen (yoy) dari triwulan sebelumnya 5,93 persen (yoy),” ujar Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede di Jakarta.

Menurutnya, perlambatan laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh penurunan mobilitas masyarakat sepanjang triwulan III-2021 dibandingkan dengan triwulan II.

Hal itu disebabkan pemerintah memberlakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dilanjutkan PPKM Level 3 dan 4 pada triwulan III.

Penurunan mobilitas masyarakat tersebut berpengaruh terhadap penurunan indeks kepercayaan konsumen dan penjualan eceran, di mana dari konsumsi barang tahan lama atau durable goods, pertumbuhan penjualan mobil ritel tercatat naik sekitar 82 persen (yoy) dari triwulan sebelumnya yang tercatat 194 persen (yoy).

Begitu pula, kata Josua, penjualan motor sepanjang triwulan III tahun ini yang juga mengalami pertumbuhan signifikan yakni 32 persen (yoy) dari triwulan sebelumnya 26,9 persen (yoy).

“Impor barang konsumsi sepanjang triwulan III-2021 juga tercatat tumbuh positif sebesar 54,7 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 31,5 persen (yoy),” katanya.

Sementara itu pertumbuhan indikator investasi, yakni Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada triwulan III 2021 diperkirakan tumbuh di kisaran 5,6 persen (yoy), melambat dari triwulan sebelumnya yang tercatat 7,54 persen.

Dirinya menilai perlambatan tersebut dapat terindikasi dari pertumbuhan konsumsi semen yang tercatat menurun menjadi 3,3 persen (yoy) dari yang sebelumnya sebesar 12,2 persen (yoy), meskipun demikian investasi non-bangunan cenderung meningkat yang terindikasi dari penjualan alat berat pada yang tercatat tumbuh 179 persen (yoy), meningkat signifikan dari 107,3 persen (yoy).

Sementara itu ekspor juga diperkirakan tumbuh solid sejalan dengan laju pertumbuhan ekspor non-migas yang meningkat ditopang oleh tren kenaikan harga komoditas global.

Sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat pada awal triwulan IV 2021 dan didukung juga oleh kebijakan penurunan PPKM level oleh pemerintah di berbagai daerah.

Maka Josua memproyeksikan pertumbuhan ekonomi triwulan terakhir tahun ini akan meningkat dibandingkan triwulan III-2021, sehingga secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi 2021 akan berada dalam rentang 3,4 persen sampai 3,8 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini