MATA INDONESIA, JAKARTA-Tahun ini IMF menurunkan proyeksinya menjadi 5,3 persen dari semula optimis bisa tumbuh 5,4 persen. Namun tahun depan, perekonomian Indonesia diramal IMF bisa tumbuh 6,0 persen.
“Tahun depan ekonomi Indonesia lebih baik, maka outlooknya 5,3 persen tahun ini dan 6,0 persen tahun depan,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di kompleks DPR, Jakarta, Jumat 1 Juni 2022.
Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi nasional di semester II tahun ini berada di kisaran 4,9 persen hingga 5,5 persen. Sehingga pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun bisa mencapai 5,4 persen.
“Kita prediksikan buat gross tahun ini di kisaran 4,9 persen hingga 5,4 persen,” kata dia.
Kata Menteri Sri Mulyani, pemerintah akan menjaga momentum pemulihan ekonomi yang saat ini sudah terlihat sangat kuat. Tercermin dari mobilitas masyarakat yang tinggi dan impor bahan baku dan barang modal yang melonjak.
“Impor bahan baku melonjak tinggi 33,9 persen grossnya, dan barang modal 22,9 persen,” kata dia.
Selain itu konsumsi listrik rumah tangga dan industri naik hingga 16,4 persen.
Hal ini menunjukkan aktivitas di sektor manufaktur terus meningkat dan telah melewati posisi sebelum pandemi di tahun 2019. Begitu juga dengan belanja rumah tangga yang semakin meningkat.