Ekonomi Digital Jadi Kekuatan Baru untuk Perkembangan Global

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Perekonomian Indonesia yang sempat terdampak oleh Covid-19 telah melewati titik terendahnya dan saat ini merupakan periode pemulihan untuk bangkit bersama dan mendorong ekonomi Indonesia menjadi lebih sehat.

Salah satu yang meningkat pada periode pemulihan ekonomi tersebut adalah kegiatan di sektor Pembentukan Modal Tetap Bruto yang tumbuh 3,74 persen di Q3-2021.

Salah satu sektor yang konsisten tumbuh adalah sektor informasi dan komunikasi yang dipicu oleh perubahan perilaku masyarakat yang memiliki tingkat pemanfaatan teknologi yang tinggi selama pandemi.

“Perkembangan global telah mendorong ekonomi digital sebagai kekuatan baru. Tentu ini berdampak di sektor ekonomi dan kehidupan sehari-hari serta memberikan optimisme kepada pelaku ekonomi.,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Di masa pandemi, kata dia ekonomi digital di Indonesia mengalami peningkatan. Sekitar 41,9 persen dari total transaksi ekonomi digital di ASEAN selama tahun 2020 berasal dari Indonesia dan mayoritas disumbang oleh e-commerce.

Transaksi e-commerce, perbankan digital dan uang elektronik diprediksi akan terus meningkat di tahun ini dengan peningkatan terbesar pada transaksi e-commerce yakni sebesar 48,4 persen (yoy), lalu diikuti dengan peningkatan uang elektronik sebesar 35,7 persen (yoy), dan perbankan digital sebesar dan 30,1 persen (yoy).

Selain itu, berbagai sektor mulai dari transportasi dan pengiriman makanan (ride hailing), media online, travel, dan fintech juga terus mengalami peningkatan. Bahkan sektor edutech dan healtech penggunaannya juga jauh meningkat.

Berdasarkan laporan World Bank tahun 2020, pengguna aktif aplikasi edutech Indonesia tumbuh mencapai 200 persen.

Menko Airlangga mengatakan bahwa Kartu Prakerja adalah contoh program edutech Pemerintah yang telah diakses oleh lebih dari 75 juta masyarakat. Tren peningkatan serupa juga terjadi pada sektor kesehatan dalam bentuk telemedicine.

Pemerintah terus mendukung pengembangan ekonomi digital seperti dalam White Paper on Digital for Future Economy, dalam bentuk Indonesia Digital Roadmap 2021-2024, Making Indonesia 4.0, Cetak Biru Sistem Pembayaran Indonesia 2025, dan Action Plan Inovasi Keuangan Digital 2020-2024.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini