Ekonomi Biru jadi Pendorong Pengembangan Perikanan Budidaya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Konsep ekonomi biru merupakan titik tolak dari pendekatan yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mengembangkan perikanan budidaya nasional.

Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Tb Haeru Rahayu mengatakan program terobosan perikanan budidaya dengan pendekatan ekonomi biru bakal dimulai tahun depan.

Menurut Tebe, konsep ekonomi biru yang diusung oleh pihaknya dilakukan melalui optimalisasi sumber daya perikanan budidaya secara produktif, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

“Penerapan ekonomi biru dalam perikanan budidaya melalui penerapan inovasi dan teknologi harus memperhitungkan keseimbangan antara dampak ekonomi dan dampak ekologi,” katanya.

Dengan demikian, dihasilkan produksi ikan yang optimal dan berdaya saing serta meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat yang efisien, juga yang ramah lingkungan.

Tebe juga memaparkan bahwa udang sebagai salah satu komoditas utama pendukung kebijakan pengembangan perikanan budidaya untuk ekspor, yang didukung riset kelautan dan perikanan, memerlukan kebijakan budidaya udang yang mendukung keseimbangan antara kepentingan ekonomi maupun ekologi.

Dari sisi ekonomi, KKP telah meyiapkan strategi peningkatan produksi budidaya udang hingga mencapai 2 juta ton pada tahun 2024 di antaranya dengan skema konsep revitalisasi tambak tradisional seperti yang saat ini diterapkan di beberapa Kabupaten meliputi Aceh Timur, Lampung Selatan, Sukamara, Buol dan Cianjur.

Tebe melanjutkan strategi berikutnya yang dicanangkan oleh KKP ialah melalui skema konsep modelling tambak udang modern, selain produktivitas yang lebih tinggi serta melalui mekanisasi dan digitalisasi.

Konsep tersebut juga mengintegrasikan sektor hulu untuk ketersediaan benur dan pakan dengan sektor hilir untuk proses pasca panen dengan ketersediaan gudang beku, pabrik es, serta peralatan pengolahan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini