Ekonom Sarankan BI Tahan Suku Bunga Acuan Bulan Ini untuk Pemulihan Ekonomi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan kemungkinan perbaikan kondisi ekonomi yang semula cukup menjanjikan akan menjadi bersifat sementara.

Untuk itu, Ekonom LPEM-FEB UI Teuku Riefky meyarankan kepada Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuannya di level 3,5 persen pada Juni 2021 ini.

Meskipun beberapa indikator ekonomi utama dari sisi domestik maupun eksternal menunjukkan tanda pemulihan yang menjanjikan, kasus penularan Covid-19 di Tanah Air akhir-akhir ini yang kembali melonjak menunjukkan kemungkinan perbaikan kondisi ekonomi yang bersifat sementara.

“Dengan meningkatnya ketidakpastian domestik dari transmisi Covid-19 ditambah dengan perkiraan tekanan eksternal, kami melihat bahwa BI perlu mempertahankan suku bunga acuannya di 3,50 persen pada Juni 2021,” ujar Riefky, Rabu 16 Juni 2021.

Pada hari ini dan besok, Kamis 17 Juni 2021 rencananya BI akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan yang di antara mengambil keputusan terkait suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) untuk turun, tetap, atau naik.

Menurut Riefky, lonjakan kasus baru harian terkait penularan virus Covid-19 menjadi peringatan bagi pemangku kebijakan untuk mengantisipasi potensi gangguan pada agenda pemulihan ekonomi.

“Jika kondisi ini tidak terkendali dalam waktu singkat, pemulihan kepercayaan konsumen dan bisnis dapat memudar,” tandas dia.

Selain itu, munculnya kembali kasus Covid-19 dapat menahan kepercayaan investor terhadap aset Indonesia dan menyebabkan arus modal balik. Di sisi lain, pasar menyadari sepenuhnya bahwa tekanan eksternal dari tapering off the Fed yang berpotensi lebih awal dari perkiraan masih berlanjut.

Terkait semua itu, lanjut dia, BI harus menjaga nilai tukar dan stabilitas keuangan sebagai langkah pre-emptive terhadap ketidakpastian global dari tapering off AS, meskipun basis moneter saat ini jauh lebih menguntungkan daripada menjelang taper tantrum 2013.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini