MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diramalkan akan menembus level Rp 16.000 per dolar AS di pada perdagangan akhir pekan, 20 Maret 2020. Kemarin, rupiah ditutup pada posisi Rp 15.913 per dolar AS atau melemah 4,57 persen.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan laju pelemahan mata uang garuda akan berkisar dari Rp 15.800 hingga Rp 16.150 per dolar AS.
Ia mengatakan, pelemahan rupiah masih akan dipengaruhi oleh wabah corona. Penyebaran wabah ini turut membuat investor panik sehingga pasar global pun kian terpuruk.
“Sejumlah negara juga telah berupaya menghambat laju penularannya dengan sejumlah kebijakan yang ekstrem seperti lockdown, namun tidak bisa dipungkiri hal ini akan menghambat roda perekonomian. Bahkan bayangan resesi sepertinya semakin nyata dari hari ke hari,” ujar Ibrahim sore ini.
Begitu pun di dalam negeri, meski Bank Indonesia (BI) hari ini memutuskan menurunkan suku bunga acuan, namun tak banyak membantu perbaikan posisi rupiah.
BI diketahui telah menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen. BI juga menurunkan suku bunga deposif fasility turun 25 bps menjadi 3,75 persen dan suku bunga lending facility turun 25 bps menjadi 5,25 persen.
“Apa yang dilakukan oleh Bank Indonesia sdh mengikuti sesuai dengan anjuran Bank Sentral global namun Bi tidak bisa menjaga stabilitas mata uang rupiah akibat pasar yang panik karena dinamika dinamika penyebaran virus corona sangat cepat,” kata Ibrahim.