Dukung G20, KLHK Sinergikan Isu Sampah dengan Perubahan Iklim

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan sinergi sejumlah program. Yaitu

  • Pengelolaan sampah
  • Pengendalian perubahan iklim dalam hal pengurangan emisi di program kampung iklim (Proklim)
  • Perhutanan sosial dalam Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022

Semuanya untuk mendukung gelaran Presidensi G20 Indonesia 2022.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (Dirjen PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan isu perubahan iklim menjadi salah satu bahasan utama Presidensi G20 Indonesia 2022.

“Pengelolaan sampah akan menjadi salah satu pendukung pengendalian perubahan iklim. Dan akan menjadi salah satu isu utama dalam pertemuan tersebut. Indonesia berperan besar sebagai presidensi pertemuan G20 kali ini,” ujar Dirjen PSLB3, Rabu 16 Februari 2022.

Vivien menjelaskan, tiga program yang jadi  tema HPSN 2022, yakni “Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Proklim,” ini akan menjadi platform untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah. Sebagai pendorong untuk mengendalikan dampak perubahan iklim yang timbul dari sektor sampah di tingkat paling tapak.

”Targetnya seluruh Proklim di Indonesia akan ada pendampingan untuk pengelolaan dan pengurangan sampah. Hingga dapat berkontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Sebagai upaya pengendalian perubahan iklim,” katanya.

Pada tahun lalu, lanjutnya, KLHK telah mengkampanyekan tentang pengelolaan sampah dalam peringatan HPSN.

Sedangkan tahun ini, katanya, KLHK mencanangkan gerakan lebih luas, yaitu agar pengelolaan sampah juga turut berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).

“Kita kemas mulai dari Proklim, jika semua sudah bergerak, maka akan berkontribusi dalam pengurangan emisi. Kami bekerja sama dengan Direktorat Jenderal lain di KLHK yang memiliki stakeholder masyarakat,” jelasnya.

Menurut Vivien, peringatan HPSN telah menjadi salah satu pendorong untuk membangun kesadaran publik dalam upaya-upaya pengurangan sampah yang hasilnya sangat positif.

Seiring perkembangan, platform HPSN juga meningkat peranannya pada aktualisasi produktivitas masyarakat. Melalui upaya-upaya pencegahan dan pengendalian penanganan sampah.

“(platform baru ini) dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengembangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat serta juga dapat memberikan dampak positif terhadap upaya pengendalian perubahan iklim,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini