DPRD NTT Siap Kawal Kasus Astrid-Lael

Baca Juga

MATA INDONESIA, KUPANG – Proses penyelesaian kasus Astrid-Lael hingga kini masih diproses pihak Polda NTT. Kasus pembunuhan ini cukup menyita perhatian publik. Pihak DPRD NTT juga ikut memantau perkembangan kasus ini.

Menurut Wakil Ketua III DPRD NTT Aloysius Malo Ladi, S.E., Pihaknya akan ikut membahas kasus ini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Polda NTT. Fokus DPRD NTT adalah meminta Polda NTT untuk menjelaskan perkembangan kasus tersebut.

“Pihak Polda NTT dalam pertemuan kemarin menjelaskan bahwa pihak penyidik tengah menindaklanjuti berkas perkara yang dikembalikan (P19) dari Kejati NTT. Bukan karena kasus ini sudah jadi konsumsi publik sehingga kami bahas, tapi karena ini menyangkut prinsip kemanusiaan. Dan kasus-kasus lain juga akan ikut dibahas,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 11 Januari 2022.

Ia juga menjelaskan terkait RDP bersama Polda NTT yang batal digelar pada 10 Januari 2022. Aloysius mejelaskan bahwa RDP batal dilaksanakan karena saat itu Polda NTT mendapat kunjungan dari DPD RI.

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa sebenarnya DPRD NTT tak berwenang memanggil Polda NTT karena bukan institusi vertikal atau mitra DPRD NTT secara langsung.

“Yang berwenang melakukan RDP dengan Polda NTT adalah tugas komisi III DPRD NTT. Pertemuan kemarin itu, kami bertemu dengan Kapolda NTT karena sama-sama berada dalam Forum koordinasi pimpinan daerah,” katanya.

RDP pun akan dijadwalkan ulang usai Ketua DPRD NTT berada di Kupang.

Agenda RDP bersama Polda NTT antara lain untuk mendengarkan penjelasan Kapolda NTT terkait penyelesaian kasus kekerasan dan kriminal yang terjadi di seluruh wilayah NTT.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini