Dorong Pesantren Berkontribusi, Produk Fesyen dan Buah-buahan Asli Jabar Diekspor ke Dubai

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Hasil buah-buahan dan produk fesyen Provinsi Jawa Barat (Jabar) mulai dilirik oleh Dubai. Hal itu dilihat dari permintaan dari Epic Star Group selaku pembeli dari Dubai.  

Buah-buahan yang dibeli yakni manggis 600 kilogram, rambutan 300 kilogram, salak 200 kilogram, dan jengkol 50 kilogram.

Selain produk buah-buahan, dilakukan juga ekspor produk fesyen muslim seperti sarung, baju muslim, peci, hingga mukena.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil melepas ekspor perdana buah-buahan dan fesyen muslim ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) di lapangan Gedung Sate. Pelepasan ekspor ini merupakan tindak lanjut dari event Dubai Expo hasil pertemuannya dengan pengusaha setempat.

“Saya ekspor jengkol ini juga penting untuk mengjengkolkan masyarakat dan memasyarakatkan jengkol ke seluruh dunia. Kita ekspor ke Dubai hasil lobi-lobi yang kami lakukan saat Dubai Expo,” katanya.

Permintaan ekspor ini diserahkan dan dipenuhi oleh Koperasi Pesantren Al-Ittifaq. Sedangkan, untuk produk fesyen lainya yang diekspor dipenuhi oleh Koperasi Pesantren Daarut Tauhid. 

Ridwan Kamil menaruh perhatian pada salah satu komoditas jengkol yang diekspor, yakni jengkol. Di mana jengkol menjadi salah satu komoditas unggulan Jawa Barat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, produksi buah jengkol di Jawa Barat mencapai 16.110 ton. 

Selain jengkol, buah manggis juga merupakan salah satu komoditas andalan ekspor dari sektor pertanian.

Berdasarkan data BPS tahun 2020, produksi buah manggis Jawa Barat menjadi yang terbesar di Indonesia dengan angka 90.269 ton. Daerah unggulan produksi manggis antara lain Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bogor, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, dan Sukabumi.

Ridwan Kamil menambahkan, ekspor ini juga menjadi langkah awal agar pesantren di Jawa Barat bisa mewujudkan kemandirian ekonomi. Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa produk-produk pesantren bisa dijual ke pasar dunia. 

“Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Sehingga suatu hari, mimpi pesantren-pesantren di Jawa Barat itu mandiri penuh dengan kemandirian ekonomi akan terwujud,” katanya.

Ridwan pun meminta agar kegiatan ekspor ini tidak berhenti sampai di sini. Perlu ada perluasan pasar ke negara-negara lainya agar semakin banyak produk-produk termasuk pesantren di Jawa Barat yang bisa mendunia. 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Keberhasilan Pemerintah Blokir 993.114 Konten Judi Online

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) telah berhasil memblokir sebanyak 993.144 konten judi online hingga pertengahan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini