Dorong Pemanfaatan Produk Dalam Negeri untuk Pemulihan Ekonomi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya meningkatkan pemanfaatan produk dalam negeri, untuk program pembangunan perumahan untuk masyarakat khususnya Program Sejuta Rumah.

Selain bisa meningkatkan daya saing industri dalam negeri, pemanfaatan produk bahan bangunan rumah produksi dalam negeri, juga dapat menggerakkan roda perekonomian Indonesia.

“Kita akan dorong pemanfaatan produk dalam negeri dalam Program Sejuta Rumah,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto.

Iwan menegaskan bahwa pihaknya akan menerapkan pemanfaatan produk dan memasukkanmya dalam spesifikiasi pembangunan rumah yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR.

Sejumlah proyek pembangunan hunian yang akan dioptimalkan adalah pembangunan rumah khusus dan rumah susun.

“Saya harap ke depan kita akan mempunyai standarisasi bahan bangunan khususnya produk dalam negeri. Apalagi di masa pandemi covid-19, pemanfaatan Produk Dalam Negeri ini juga menjadi bagian dari pemulihan ekonomi nasional,” katanya.

Lebih lanjut, Iwan menjelaskan, sesuai pesan Presiden Joko Widodo di Hari Bakti PU beberapa waktu lalu Kementerian PUPR perlu meningkatkan estetika dan kualitas dalam pembangunan infrastruktur.

Apalagi sektor perumahan atau properti mampu menggerakkan 174 sektor yang terkait material bangunan sampai korden rumah yang tentunya berdampak pada lapangan pekerjaan.

Sementara itu, Direktur PT. Terryham Proplas Indonesia, Syamsunar menyatakan pihaknya siap membantu pemerintah dalam mensukseskan pembangunan hunian masyarakat khususnya Program Sejuta Rumah.

Sejumlah produk bangunan rumah berbahan dasar Unplasticized Poly Vinyl Choride (UPVC) juga telah dihasilkan oleh perusahaan yang dipimpinnya seperti pintu, jendela serta atap bangunan.

“Kami telah memiliki produk merk Kends UPVC siap menjadi perusahaan UPVC terbaik untuk melayani pasar nasional dan internasional. Kami harap dengan produk UPVC ini bisa membantu pemerintah mensukseskan Program Sejuta Rumah,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini