MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepala BNPB sekaligus Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona, Doni Monardo memprediksi puncak corona terjadi di akhir Mei mendatang. Perkiraan itu disampaikan sesuai pemodelan pemerintah soal prediksi corona di Indonesia.
Mantan Danjen Kopassus ini pun mengatakan bahwa pada Juli, kasus akan mulai menurun. Bahkan sampai september, kondisi kesehatan warga, sosial hingga aktivitas ekonomi akan mulai pulih.
“Permodelan sudah dibuat, dari Mei akhir itu puncaknya, kira-kira Juli mulai menurun. Kemudian kita berpikir, berasumsi, kira-kira September kita sudah mulai mengalami kondisi yang lebih baik,” kata Doni di Jakarta, Minggu 19 April 2020.
Sayangnya, Doni tak merinci berapa data prediksi pasien corona di Indonesia pada masa puncak itu. Sebelumnya beberapa waktu lalu BNPB pernah menyampaikan, puncak angka terjangkit virus corona diprediksikan pada Mei dengan angka 95.000 orang terjangkit, dan mulai berakhir pada Juni.
Prediksi itu berdasarkan permodelan yang disusun dari data ketersediaan tenaga medis, APD, kultur solidaritas di masyarakat serta faktor keselarasan masyarakat dengan pemerintah.
Sementara dari sisi tenaga medis, kata Doni, Indonesia dibantu oleh relawan dalam jumlah yang banyak. Hal itu bisa menuntut keterbatasan tenaga medis yang ada.
“Lalu modal sosial kita, ketahanan sosial yang diterjemahkan gugus tugas sebagai metode pentaheliks berbasis komunitas, bagaimana masyarakat bersatu, ini menunjukkan Pancasila yaitu gotong royong,” ujarnya.
Ia pun menganalogikan saat ini Indonesia sedang berperang. Dan perang ini dipimpin panglima perang yaitu Presiden Jokowi.
“Beliau saya ibaratkan lokomotif. Ketika lokomotif itu maju atau mundur atau berhenti maka semua gerbong akan ikuti gerakan itu,” ujarnya lagi.
Namun, upaya pemerintah saja tidak cukup. Doni menekankan perlunya kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat untuk mempercepat penanganan corona.
“Tapi ini semua kalau kita seluruhnya bergerak untuk memutus mata rantai penularan. Apalagi sebentar lagi ada keinginan warga mudik. Kita sudah katakan jangan mudik. Kalau Anda mudik sama saja Anda beri ruang orang di kampung terpapar,” ucapnya.
Data nasional, perhari Minggu 19 April 2020 tercatat ada 6.575 kasus positif COVID-19. Dari jumlah itu, sebanyak 686 telah sembuh, 583 pasien meninggal dunia.